Contoh Besaran Turunan dan Rumusnya
Hello Kaum Berotak! Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang besaran turunan dan rumusnya. Besaran turunan merupakan besaran yang berasal dari hasil operasi matematika pada besaran-besaran dasar. Dalam fisika, besaran turunan sangat penting dalam menentukan hubungan antar besaran dalam suatu fenomena fisika. Oleh karena itu, mari kita simak beberapa contoh besaran turunan dan rumusnya!
Kecepatan
Kecepatan merupakan besaran turunan yang dihasilkan dari hasil operasi pembagian antara jarak tempuh dengan waktu yang ditempuh. Rumus kecepatan dapat dinyatakan sebagai berikut:
v = Δs / Δt
Dimana v merupakan kecepatan, Δs merupakan perpindahan atau jarak tempuh, dan Δt merupakan waktu tempuh.
Contoh penggunaan rumus kecepatan adalah ketika kita ingin mengetahui kecepatan mobil yang sedang berjalan. Dengan mengukur jarak tempuh mobil dalam waktu tertentu, kita dapat menentukan kecepatan mobil tersebut menggunakan rumus di atas.
Percepatan
Percepatan merupakan besaran turunan yang dihasilkan dari hasil operasi pembagian antara perubahan kecepatan dengan waktu yang ditempuh. Rumus percepatan dapat dinyatakan sebagai berikut:
a = Δv / Δt
Dimana a merupakan percepatan, Δv merupakan perubahan kecepatan, dan Δt merupakan waktu yang ditempuh.
Contoh penggunaan rumus percepatan adalah ketika kita ingin mengetahui percepatan mobil yang sedang berjalan. Dengan mengukur perubahan kecepatan mobil dalam waktu tertentu, kita dapat menentukan percepatan mobil tersebut menggunakan rumus di atas.
Gaya
Gaya merupakan besaran turunan yang dihasilkan dari hasil operasi perkalian antara massa dan percepatan. Rumus gaya dapat dinyatakan sebagai berikut:
F = m x a
Dimana F merupakan gaya, m merupakan massa, dan a merupakan percepatan.
Contoh penggunaan rumus gaya adalah ketika kita ingin mengetahui gaya yang diberikan pada benda. Dengan mengetahui massa benda dan percepatan yang dialami, kita dapat menentukan gaya yang bekerja pada benda menggunakan rumus di atas.
Energi
Energi merupakan besaran turunan yang dihasilkan dari hasil operasi perkalian antara gaya dan jarak tempuh. Rumus energi dapat dinyatakan sebagai berikut:
E = F x s
Dimana E merupakan energi, F merupakan gaya, dan s merupakan jarak tempuh.
Contoh penggunaan rumus energi adalah ketika kita ingin mengetahui energi yang diperlukan untuk mengangkat benda ke atas. Dengan mengetahui gaya yang diberikan dan jarak tempuh yang ditempuh, kita dapat menentukan energi yang diperlukan menggunakan rumus di atas.
Daya
Daya merupakan besaran turunan yang dihasilkan dari hasil operasi pembagian antara energi dengan waktu yang diperlukan untuk melakukan operasi tersebut. Rumus daya dapat dinyatakan sebagai berikut:
P = E / t
Dimana P merupakan daya, E merupakan energi, dan t merupakan waktu yang diperlukan.
Contoh penggunaan rumus daya adalah ketika kita ingin mengetahui daya yang dibutuhkan untuk mengangkat benda ke atas. Dengan mengetahui energi yang diperlukan dan waktu yang diperlukan, kita dapat menentukan daya yang dibutuhkan menggunakan rumus di atas.
Frekuensi
Frekuensi merupakan besaran turunan yang dihasilkan dari hasil operasi pembagian antara jumlah siklus dengan waktu yang diperlukan untuk melakukan siklus tersebut. Rumus frekuensi dapat dinyatakan sebagai berikut:
f = n / t
Dimana f merupakan frekuensi, n merupakan jumlah siklus, dan t merupakan waktu yang diperlukan.
Contoh penggunaan rumus frekuensi adalah ketika kita ingin mengetahui frekuensi gelombang suara. Dengan mengetahui jumlah siklus dalam waktu tertentu, kita dapat menentukan frekuensi gelombang suara menggunakan rumus di atas.
Impuls
Impuls merupakan besaran turunan yang dihasilkan dari hasil operasi perkalian antara gaya dan waktu. Rumus impuls dapat dinyatakan sebagai berikut:
I = F x t
Dimana I merupakan impuls, F merupakan gaya, dan t merupakan waktu.
Contoh penggunaan rumus impuls adalah ketika kita ingin mengetahui impuls yang dihasilkan oleh sebuah benda yang terkena gaya. Dengan mengetahui gaya yang diberikan dan waktu yang diperlukan, kita dapat menentukan impuls yang dihasilkan menggunakan rumus di atas.
Tekanan
Tekanan merupakan besaran turunan yang dihasilkan dari hasil operasi pembagian antara gaya dengan luas permukaan yang dikenai gaya tersebut. Rumus tekanan dapat dinyatakan sebagai berikut:
P = F / A
Dimana P merupakan tekanan, F merupakan gaya, dan A merupakan luas permukaan.
Contoh penggunaan rumus tekanan adalah ketika kita ingin mengetahui tekanan yang dihasilkan oleh sebuah benda pada permukaan yang dikenai gaya. Dengan mengetahui gaya yang diberikan dan luas permukaan yang dikenai gaya, kita dapat menentukan tekanan yang dihasilkan menggunakan rumus di atas.
Momentum
Momentum merupakan besaran turunan yang dihasilkan dari hasil operasi perkalian antara massa dan kecepatan. Rumus momentum dapat dinyatakan sebagai berikut:
p = m x v
Dimana p merupakan momentum, m merupakan massa, dan v merupakan kecepatan.
Contoh penggunaan rumus momentum adalah ketika kita ingin mengetahui momentum sebuah benda yang bergerak dengan kecepatan tertentu. Dengan mengetahui massa benda dan kecepatan benda, kita dapat menentukan momentum benda tersebut menggunakan rumus di atas.
Induksi Magnetik
Induksi magnetik merupakan besaran turunan yang dihasilkan dari hasil operasi perkalian antara medan magnetik dan luas permukaan yang dikenai medan magnetik tersebut. Rumus induksi magnetik dapat dinyatakan sebagai berikut:
B = Φ / A
Dimana B merupakan induksi magnetik, Φ merupakan fluks magnetik, dan A merupakan luas permukaan.
Contoh penggunaan rumus induksi magnetik adalah ketika kita ingin mengetahui induksi magnetik yang dihasilkan oleh medan magnetik. Dengan mengetahui fluks magnetik dan luas permukaan yang dikenai medan magnetik, kita dapat menentukan induksi magnetik yang dihasilkan menggunakan rumus di atas.
Muatan Listrik
Muatan listrik merupakan besaran turunan yang dihasilkan dari hasil operasi perkalian antara arus listrik dan waktu. Rumus muatan listrik dapat dinyatakan sebagai berikut:
Q = I x t
Dimana Q merupakan muatan listrik, I merupakan arus listrik, dan t merupakan waktu.
Contoh penggunaan rumus muatan listrik adalah ketika kita ingin mengetahui muatan listrik yang mengalir pada sebuah rangkaian listrik dalam waktu tertentu. Dengan mengetahui arus listrik dan waktu yang diperlukan, kita dapat menentukan muatan listrik yang mengalir menggunakan rumus di atas.
Torsi
Torsi merupakan besaran turunan yang dihasilkan dari hasil operasi perkalian antara gaya dan jari-jari benda yang berputar. Rumus torsi dapat dinyatakan sebagai berikut:
τ = F x r
Dimana τ merupakan torsi, F merupakan gaya, dan r merupakan jari-jari benda yang berputar.
Contoh penggunaan rumus torsi adalah ketika kita ingin mengetahui torsi yang dihasilkan oleh sebuah benda yang berputar. Dengan mengetahui gaya yang diberikan dan jari-jari benda yang berputar, kita dapat menentukan torsi yang dihasilkan menggunakan rumus di atas.
Konduktivitas Termal
Konduktivitas termal merupakan besaran turunan yang dihasilkan dari hasil operasi pembagian antara kalor yang mengalir dengan perbedaan suhu. Rumus konduktivitas termal dapat dinyatakan sebagai berikut:
κ = Q / (t x ΔT x A)
Dimana κ merupakan konduktivitas termal, Q merupakan kalor yang mengalir, t merupakan waktu, ΔT merupakan perbedaan suhu, dan A merupakan luas permukaan.
Contoh penggunaan rumus konduktivitas termal adalah ketika kita ingin mengetahui konduktivitas termal suatu benda. Dengan mengetahui kalor yang mengalir, waktu, perbedaan suhu, dan luas permukaan yang dikenai kalor, kita dapat menentukan konduktivitas termal benda tersebut menggunakan rumus di atas.
Massa Jenis
Massa jenis merupakan besaran turunan yang dihasilkan dari hasil operasi pembagian antara massa dengan volume. Rumus massa jenis dapat dinyatakan sebagai berikut:
ρ = m / V
Dimana ρ merupakan massa jenis, m merupakan massa, dan V merupakan volume.
Contoh penggunaan rumus massa jenis adalah ketika kita ingin mengetahui massa jenis suatu benda. Dengan mengetahui massa dan volume benda tersebut, kita dapat menentukan massa jenis benda tersebut menggunakan rumus di atas.
Kesimpulan
Besaran turunan merupakan besaran yang berasal dari hasil operasi matematika pada besaran-besaran dasar. Dalam fisika, besaran turunan sangat penting dalam menentukan hubungan antar besaran dalam suatu fenomena fisika. Beberapa contoh besaran turunan dan rumusnya adalah kecepatan, percepatan, gaya, energi, daya, frekuensi, impuls, tekanan, momentum, induksi magnetik, muatan listrik, konduktivitas termal, dan massa jenis. Dengan mengetahui rumus-rumus besaran turunan tersebut, kita dapat memahami hubungan antar besaran dalam suatu fenomena fisika dengan lebih baik.
Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!