RUMUS

Kumpulan Rumus Daya Listrik

Hello Kaum Berotak!

Apakah kamu sedang mempelajari listrik dan ingin mengetahui lebih banyak tentang rumus daya listrik? Tenang saja, kamu berada di tempat yang tepat! Pada artikel kali ini, kita akan membahas kumpulan rumus daya listrik yang mudah dipahami. Mari kita mulai!

1. Rumus Daya Listrik

Rumus daya listrik adalah P = VI, di mana P adalah daya (dalam watt), V adalah tegangan (dalam volt), dan I adalah arus (dalam ampere). Dengan rumus ini, kita dapat menghitung daya listrik yang dihasilkan oleh suatu rangkaian listrik.

2. Rumus Tegangan Listrik

Rumus tegangan listrik adalah V = IR, di mana V adalah tegangan (dalam volt), I adalah arus (dalam ampere), dan R adalah resistansi (dalam ohm). Dengan rumus ini, kita dapat menghitung tegangan listrik yang diperlukan untuk menghasilkan suatu arus listrik pada suatu rangkaian.

3. Rumus Arus Listrik

Rumus arus listrik adalah I = V/R, di mana I adalah arus (dalam ampere), V adalah tegangan (dalam volt), dan R adalah resistansi (dalam ohm). Dengan rumus ini, kita dapat menghitung arus listrik yang dihasilkan oleh suatu rangkaian listrik.

4. Rumus Resistansi Listrik

Rumus resistansi listrik adalah R = V/I, di mana R adalah resistansi (dalam ohm), V adalah tegangan (dalam volt), dan I adalah arus (dalam ampere). Dengan rumus ini, kita dapat menghitung resistansi listrik pada suatu rangkaian.

5. Rumus Daya Aktif

Rumus daya aktif adalah P = VI cos θ, di mana P adalah daya aktif (dalam watt), V adalah tegangan (dalam volt), I adalah arus (dalam ampere), dan θ adalah sudut fase antara tegangan dan arus. Dengan rumus ini, kita dapat menghitung daya aktif yang dihasilkan oleh suatu rangkaian listrik.

6. Rumus Daya Reaktif

Rumus daya reaktif adalah Q = VI sin θ, di mana Q adalah daya reaktif (dalam volt-ampere reaktif), V adalah tegangan (dalam volt), I adalah arus (dalam ampere), dan θ adalah sudut fase antara tegangan dan arus. Dengan rumus ini, kita dapat menghitung daya reaktif yang dihasilkan oleh suatu rangkaian listrik.

7. Rumus Daya Semu

Rumus daya semu adalah S = VI, di mana S adalah daya semu (dalam volt-ampere), V adalah tegangan (dalam volt), dan I adalah arus (dalam ampere). Dengan rumus ini, kita dapat menghitung daya semu yang diperlukan untuk menghasilkan suatu arus listrik pada suatu rangkaian.

8. Rumus Faktor Daya

Rumus faktor daya adalah PF = P/S, di mana PF adalah faktor daya, P adalah daya aktif (dalam watt), dan S adalah daya semu (dalam volt-ampere). Dengan rumus ini, kita dapat menghitung faktor daya pada suatu rangkaian listrik.

9. Rumus Daya Listrik AC

Rumus daya listrik AC adalah P = Vrms Irms cos θ, di mana P adalah daya (dalam watt), Vrms adalah nilai efektif tegangan (dalam volt), Irms adalah nilai efektif arus (dalam ampere), dan θ adalah sudut fase antara tegangan dan arus. Dengan rumus ini, kita dapat menghitung daya listrik AC pada suatu rangkaian listrik.

10. Rumus Tegangan AC

Rumus tegangan AC adalah Vrms = Vp/√2, di mana Vrms adalah nilai efektif tegangan (dalam volt) dan Vp adalah tegangan puncak (dalam volt). Dengan rumus ini, kita dapat menghitung nilai efektif tegangan pada suatu rangkaian listrik AC.

11. Rumus Arus AC

Rumus arus AC adalah Irms = Ip/√2, di mana Irms adalah nilai efektif arus (dalam ampere) dan Ip adalah arus puncak (dalam ampere). Dengan rumus ini, kita dapat menghitung nilai efektif arus pada suatu rangkaian listrik AC.

12. Rumus Impedansi Listrik

Rumus impedansi listrik adalah Z = V/I, di mana Z adalah impedansi (dalam ohm), V adalah tegangan (dalam volt), dan I adalah arus (dalam ampere). Dengan rumus ini, kita dapat menghitung impedansi listrik pada suatu rangkaian.

13. Rumus Reaktansi Kapasitif

Rumus reaktansi kapasitif adalah Xc = 1/(2πfC), di mana Xc adalah reaktansi kapasitif (dalam ohm), f adalah frekuensi (dalam hertz), dan C adalah kapasitansi (dalam farad). Dengan rumus ini, kita dapat menghitung reaktansi kapasitif pada suatu rangkaian listrik.

14. Rumus Reaktansi Induktif

Rumus reaktansi induktif adalah XL = 2πfL, di mana XL adalah reaktansi induktif (dalam ohm), f adalah frekuensi (dalam hertz), dan L adalah induktansi (dalam henry). Dengan rumus ini, kita dapat menghitung reaktansi induktif pada suatu rangkaian listrik.

15. Rumus Impedansi Listrik AC

Rumus impedansi listrik AC adalah Z = √(R² + X²), di mana Z adalah impedansi (dalam ohm), R adalah resistansi (dalam ohm), dan X adalah reaktansi (dalam ohm). Dengan rumus ini, kita dapat menghitung impedansi listrik AC pada suatu rangkaian listrik.

16. Rumus Faktor Kualitas

Rumus faktor kualitas adalah Q = X/R, di mana Q adalah faktor kualitas, X adalah reaktansi (dalam ohm), dan R adalah resistansi (dalam ohm). Dengan rumus ini, kita dapat menghitung faktor kualitas pada suatu rangkaian listrik.

17. Rumus Daya Listrik Tiga Fasa

Rumus daya listrik tiga fasa adalah P = √3 V I cos θ, di mana P adalah daya (dalam watt), V adalah tegangan fase-fase (dalam volt), I adalah arus fase (dalam ampere), dan θ adalah sudut fase antara tegangan dan arus. Dengan rumus ini, kita dapat menghitung daya listrik tiga fasa pada suatu rangkaian listrik.

18. Rumus Tegangan Fase-Fase

Rumus tegangan fase-fase adalah VLL = √3 VL, di mana VLL adalah tegangan fase-fase (dalam volt) dan VL adalah tegangan fase-netral (dalam volt). Dengan rumus ini, kita dapat menghitung tegangan fase-fase pada suatu rangkaian listrik tiga fasa.

19. Rumus Tegangan Fase-Netral

Rumus tegangan fase-netral adalah VL = VLL/√3, di mana VL adalah tegangan fase-netral (dalam volt) dan VLL adalah tegangan fase-fase (dalam volt). Dengan rumus ini, kita dapat menghitung tegangan fase-netral pada suatu rangkaian listrik tiga fasa.

20. Rumus Arus Fase

Rumus arus fase adalah I = IL, di mana I adalah arus fase (dalam ampere) dan IL adalah arus netral (dalam ampere). Dengan rumus ini, kita dapat menghitung arus fase pada suatu rangkaian listrik tiga fasa.

Kesimpulan

Demikianlah kumpulan rumus daya listrik yang dapat kamu pelajari. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu yang sedang belajar tentang listrik. Jangan lupa untuk selalu mempraktikkan rumus-rumus tersebut agar lebih mudah dipahami. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Articles

Back to top button