RUMUS

Penulisan Rumus IF yang Benar untuk Memudahkan Pekerjaanmu!

Hello Kaum Berotak!

Apakah kamu sering menggunakan rumus IF pada pekerjaanmu? Rumus IF adalah salah satu rumus yang paling sering digunakan pada Microsoft Excel. Rumus ini sangat bermanfaat untuk mempermudah pekerjaanmu, terutama dalam membuat laporan keuangan dan analisis data.

Namun, seringkali rumus IF ini membuat kita bingung dalam penulisannya. Salah sedikit saja, maka hasil yang didapatkan juga tidak akurat. Oleh karena itu, dalam artikel ini, saya akan memberikan tips dan trik dalam penulisan rumus IF yang benar.

1. Memahami Konsep Rumus IF

Sebelum kamu mulai menulis rumus IF, pastikan kamu sudah memahami konsep dasarnya terlebih dahulu. Rumus IF digunakan untuk mengambil keputusan berdasarkan kondisi tertentu. Jika kondisi yang ditentukan terpenuhi, maka rumus akan menghasilkan nilai tertentu, jika tidak, rumus IF akan menghasilkan nilai lain.

Contohnya, kamu ingin menentukan bonus karyawan berdasarkan jumlah penjualan. Jika penjualan mencapai target yang ditentukan, maka karyawan akan menerima bonus. Namun, jika penjualan tidak mencapai target, karyawan tidak akan mendapatkan bonus.

Dalam hal ini, rumus IF akan memudahkanmu untuk menentukan apakah karyawan tersebut berhak mendapatkan bonus atau tidak, dengan cara membuat kondisi pada rumus IF.

2. Memahami Fungsi Rumus IF

Sebelum kamu mulai menulis rumus IF, pastikan kamu sudah memahami fungsi-fungsi dasarnya. Ada beberapa fungsi dasar pada rumus IF, yaitu:

  • IF(logical_test,value_if_true,value_if_false)
  • IFERROR(value,value_if_error)
  • IFNA(value,value_if_na)

Fungsi IF digunakan untuk mengevaluasi suatu kondisi dan menghasilkan nilai TRUE atau FALSE. Sedangkan fungsi IFERROR dan IFNA digunakan untuk menangani kesalahan pada rumus.

3. Menentukan Kondisi pada Rumus IF

Setelah kamu memahami konsep dan fungsi rumus IF, langkah selanjutnya adalah menentukan kondisi pada rumus IF. Kondisi adalah hal yang akan dievaluasi oleh rumus IF.

Kondisi pada rumus IF dapat berupa angka, teks, atau bahkan rumus lain. Kamu bisa menggunakan operator perbandingan seperti >, <, >=, <=, =, atau <>. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan operator logika seperti AND, OR, dan NOT untuk menentukan kondisi yang lebih kompleks.

4. Menentukan Nilai yang Akan Dikeluarkan oleh Rumus IF

Setelah menentukan kondisi pada rumus IF, langkah selanjutnya adalah menentukan nilai yang akan dikeluarkan oleh rumus IF. Nilai ini bisa berupa angka, teks, atau bahkan rumus lain.

Nilai yang dikeluarkan oleh rumus IF harus sesuai dengan kondisi yang ditentukan. Jika kondisi terpenuhi, maka nilai yang dikeluarkan oleh rumus IF harus sesuai dengan value_if_true. Sedangkan jika kondisi tidak terpenuhi, maka nilai yang dikeluarkan oleh rumus IF harus sesuai dengan value_if_false.

5. Menggunakan Tanda Kutip pada Teks

Jika kamu ingin menuliskan teks pada value_if_true atau value_if_false, pastikan kamu menggunakan tanda kutip. Tanda kutip digunakan untuk menunjukkan bahwa nilai yang dituliskan adalah teks, bukan angka atau rumus.

Contohnya, jika kamu ingin menuliskan “Lulus” dalam value_if_true, maka kamu harus menuliskannya seperti ini: “Lulus”. Jangan lupa untuk menggunakan tanda kutip pada awal dan akhir teks yang ditulis.

6. Menggunakan Tanda Koma pada Rumus IF

Untuk menulis rumus IF dengan benar, pastikan kamu menggunakan tanda koma sebagai pemisah antara logical_test, value_if_true, dan value_if_false. Tanda koma digunakan untuk memisahkan argumen pada rumus IF.

Contohnya, jika kamu ingin menulis rumus IF dengan kondisi “Jumlah penjualan lebih dari 100” dan nilai “Bonus 10%”, maka rumus IF-nya akan terlihat seperti ini:

=IF(A1>100,”Bonus 10%”,”Tidak ada bonus”)

7. Menggunakan Kurung pada Kondisi Rumus IF

Untuk menulis kondisi pada rumus IF dengan benar, pastikan kamu menggunakan kurung. Kurung digunakan untuk menyatakan prioritas pada kondisi.

Contohnya, jika kamu ingin menuliskan kondisi “Jika A1 lebih besar dari 100 atau A2 lebih besar dari 200”, maka kamu harus menuliskannya seperti ini:

=IF((A1>100)OR(A2>200),”Lulus”,”Tidak Lulus”)

8. Memeriksa Tanda Kurung pada Rumus IF

Setelah menulis rumus IF, pastikan kamu memeriksa tanda kurung pada kondisi. Jika tanda kurung tidak sesuai, maka hasil yang didapatkan juga tidak sesuai.

Contohnya, jika kamu ingin menulis kondisi “Jika A1 lebih besar dari 100 dan A2 lebih besar dari 200”, maka kamu harus menuliskannya seperti ini:

=IF((A1>100)AND(A2>200),”Lulus”,”Tidak Lulus”)

9. Menggunakan Fungsi IFERROR pada Rumus IF

Jika kamu ingin menangani kesalahan pada rumus IF, kamu bisa menggunakan fungsi IFERROR. Fungsi IFERROR digunakan untuk menampilkan nilai alternatif jika rumus menghasilkan kesalahan.

Contohnya, jika kamu ingin menuliskan rumus IF yang menampilkan jumlah penjualan dikali dengan harga jual, namun terdapat kesalahan pada rumus, maka kamu bisa menuliskannya seperti ini:

=IFERROR(A1*B1,”Tidak dapat menghitung”)

10. Menggunakan Fungsi IFNA pada Rumus IF

Selain fungsi IFERROR, kamu juga bisa menggunakan fungsi IFNA untuk menangani kesalahan pada rumus IF. Fungsi IFNA digunakan untuk menampilkan nilai alternatif jika rumus menghasilkan nilai #N/A.

Contohnya, jika kamu ingin menuliskan rumus IF yang menampilkan jumlah penjualan dibagi dengan jumlah karyawan, namun terdapat nilai #N/A pada jumlah karyawan, maka kamu bisa menuliskannya seperti ini:

=IFNA(A1/B1,”Tidak dapat menghitung”)

11. Menggunakan Fungsi VLOOKUP pada Rumus IF

Jika kamu ingin menggunakan data dari tabel pada rumus IF, kamu bisa menggunakan fungsi VLOOKUP. Fungsi VLOOKUP digunakan untuk mencari data pada tabel dan mengembalikan nilai yang sesuai.

Contohnya, jika kamu ingin menentukan bonus karyawan berdasarkan jumlah penjualan pada tabel, maka kamu bisa menuliskan rumus IF dengan menggunakan fungsi VLOOKUP seperti ini:

=IF(A1>VLOOKUP(B1,$E$1:$F$10,2,FALSE),”Bonus 10%”,”Tidak ada bonus”)

12. Menggunakan Fungsi SUMIF pada Rumus IF

Selain fungsi VLOOKUP, kamu juga bisa menggunakan fungsi SUMIF pada rumus IF. Fungsi SUMIF digunakan untuk menjumlahkan data pada tabel yang sesuai dengan kondisi tertentu.

Contohnya, jika kamu ingin menentukan bonus karyawan berdasarkan jumlah penjualan total pada tabel, maka kamu bisa menuliskan rumus IF dengan menggunakan fungsi SUMIF seperti ini:

=IF(SUMIF($A$1:$A$10,B1,$B$1:$B$10)>1000,”Bonus 10%”,”Tidak ada bonus”)

13. Menentukan Kondisi Lebih dari Satu pada Rumus IF

Jika kamu ingin menulis kondisi lebih dari satu pada rumus IF, kamu bisa menggunakan operator logika AND atau OR. Operator AND digunakan jika semua kondisi harus terpenuhi, sedangkan operator OR digunakan jika salah satu kondisi terpenuhi.

Contohnya, jika kamu ingin menuliskan kondisi “Jumlah penjualan lebih dari 100 dan kurang dari 200”, maka kamu bisa menuliskannya seperti ini:

=IF(AND(A1>100,A1<200),"Lulus","Tidak Lulus")

14. Menggunakan Rumus IF di Sel yang Kosong

Jika kamu ingin menggunakan rumus IF di sel yang kosong, pastikan kamu menuliskannya dengan benar. Jangan lupa untuk menambahkan tanda sama dengan (=) pada awal rumus IF.

Contohnya, jika kamu ingin menuliskan rumus IF pada sel C1 dengan kondisi “Jika A1 lebih besar dari 100”, maka kamu harus menuliskannya seperti ini:

=IF(A1>100,”Lulus”,”Tidak Lulus”)

15. Menggunakan Rumus IF dengan Data yang Berbeda Sheet

Jika kamu ingin menggunakan rumus IF dengan data yang berbeda sheet, pastikan kamu menuliskannya dengan benar. Kamu harus menambahkan nama sheet pada awal range data yang ingin kamu gunakan.

Contohnya, jika kamu ingin menuliskan rumus IF dengan kondisi “Jika jumlah penjualan pada sheet 1 lebih besar dari 100”, maka kamu harus menuliskannya seperti ini:

=IF(Sheet1!A1>100,”Lulus”,”Tidak Lulus”)

16. Menyimpan Rumus IF pada Cell yang Berbeda

Jika kamu ingin menyimpan rumus IF pada cell yang berbeda, pastikan kamu menuliskannya dengan benar. Kamu harus menambahkan tanda sama dengan (=) pada awal rumus IF dan menambahkan tanda dolar ($) pada range data yang ingin kamu gunakan.

Contohnya, jika kamu ingin menyimpan rumus IF pada cell D1 dengan kondisi “Jika jumlah penjualan lebih besar dari 100”, maka kamu harus menuliskannya seperti ini:

=IF(A1>$B$1,”Lulus”,”Tidak Lulus”)

17. Memeriksa Kembali Rumus IF sebelum Digunakan

Setelah menuliskan rumus IF, pastikan kamu memeriksanya kembali sebelum digunakan. Pastikan kondisi dan nilai yang dituliskan sudah sesuai dengan yang diinginkan.

Contohnya, jika kamu ingin menuliskan rumus IF dengan kondisi “Jumlah penjualan lebih dari 100 dan kurang dari 200”, pastikan kamu sudah menuliskannya dengan benar dan memeriksanya kembali sebelum digunakan.

18. Menggunakan Format Angka pada Hasil Rumus IF

Jika kamu ingin menggunakan format angka pada hasil rumus IF, pastikan kamu menulisnya dengan benar. Kamu bisa menggunakan format angka pada menu Home – Number Format.

Contohnya, jika kamu ingin menampilkan hasil rumus IF dengan format angka ribuan, maka kamu bisa menggunakan format angka “0,000”.

19. Menggunakan Format Teks pada Hasil Rumus IF

Jika kamu ingin menggunakan format teks pada hasil rumus IF, pastikan kamu menulisnya dengan benar. Kamu bisa menggunakan format teks pada menu Home – Number Format.

Contohnya, jika kamu ingin menampilkan hasil rumus IF dengan format teks “Lulus” atau “Tidak Lulus”, maka kamu bisa menggunakan format teks “General”.

20. Berlatih dengan Contoh Soal

Setelah memahami dan menguasai tips dan trik dalam penulisan rumus IF, kamu bisa mencoba berlatih dengan contoh soal. Berlatih dengan contoh soal akan memudahkanmu untuk menguasai rumus IF dengan lebih baik.

Kesimpulan

Dalam penulisan rumus IF, pastikan kamu memahami konsep dan fungsi dasarnya terlebih dahulu. Selain itu, pastikan kamu menulis kondisi dan nilai dengan benar, menggunakan tanda kut

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Articles

Back to top button