Purposive Sampling Rumus: Bagaimana Cara Memilih Sampel yang Tepat?
Kaum Berotak, hello! Apakah kamu sedang belajar tentang metode penelitian dan mencari informasi tentang purposive sampling rumus? Jika iya, maka kamu berada di tempat yang tepat. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang pengertian purposive sampling, jenis-jenis purposive sampling, serta rumus-rumus yang digunakan dalam purposive sampling. So, let’s get started!
Pengertian Purposive Sampling
Purposive sampling atau sampling bertujuan adalah salah satu teknik pengambilan sampel dalam penelitian. Teknik ini digunakan untuk memilih sampel yang representatif dan relevan dengan topik yang sedang diteliti. Dalam purposive sampling, peneliti memilih sampel berdasarkan kriteria tertentu yang sudah ditetapkan sebelumnya. Misalnya, jika penelitian tentang pengaruh rokok terhadap kesehatan, maka peneliti akan memilih sampel yang terdiri dari perokok aktif.
Jenis-jenis Purposive Sampling
Terdapat beberapa jenis purposive sampling yang sering digunakan dalam penelitian, antara lain:1. Purposive Sampling Jenuh (Saturated Sampling)Purposive sampling jenuh digunakan jika peneliti ingin memilih semua anggota populasi yang memenuhi kriteria tertentu. Misalnya, jika penelitian tentang peran guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan, maka peneliti akan memilih semua guru yang mengajar di sekolah yang menjadi objek penelitian.2. Purposive Sampling Berdasarkan Kasus (Cased-based Sampling)Purposive sampling berdasarkan kasus digunakan jika peneliti ingin memilih sampel berdasarkan kasus-kasus yang relevan dengan topik penelitian. Misalnya, jika penelitian tentang pengaruh pemanasan global terhadap hewan tertentu, maka peneliti akan memilih sampel berupa hewan-hewan yang terdampak langsung oleh pemanasan global.3. Purposive Sampling Berdasarkan Kriteria (Criterion-based Sampling)Purposive sampling berdasarkan kriteria digunakan jika peneliti ingin memilih sampel berdasarkan kriteria-kriteria tertentu yang relevan dengan topik penelitian. Misalnya, jika penelitian tentang kualitas pelayanan rumah sakit, maka peneliti akan memilih sampel pasien yang menggunakan jasa rumah sakit tersebut dalam kurun waktu tertentu.
Rumus-rumus Purposive Sampling
Dalam purposive sampling, terdapat beberapa rumus yang digunakan untuk menghitung jumlah sampel yang dibutuhkan. Adapun rumus-rumus tersebut antara lain:1. Rumus Purposive Sampling JenuhJumlah Sampel = Jumlah PopulasiRumus ini digunakan jika peneliti ingin memilih semua anggota populasi yang memenuhi kriteria tertentu.2. Rumus Purposive Sampling Berdasarkan KasusJumlah Sampel = Jumlah KasusRumus ini digunakan jika peneliti ingin memilih sampel berdasarkan kasus-kasus yang relevan dengan topik penelitian.3. Rumus Purposive Sampling Berdasarkan KriteriaJumlah Sampel = (Z^2 x p x (1-p)) / E^2Rumus ini digunakan jika peneliti ingin memilih sampel berdasarkan kriteria-kriteria tertentu yang relevan dengan topik penelitian. Z merupakan nilai z-score yang diambil dari tabel distribusi normal standar, p merupakan proporsi populasi yang memenuhi kriteria tertentu, dan E merupakan margin of error yang diizinkan dalam penelitian.
Kesimpulan
Dalam penelitian, purposive sampling merupakan salah satu teknik pengambilan sampel yang sering digunakan. Dalam purposive sampling, peneliti memilih sampel berdasarkan kriteria tertentu yang sudah ditetapkan sebelumnya. Terdapat beberapa jenis purposive sampling yang sering digunakan, antara lain purposive sampling jenuh, purposive sampling berdasarkan kasus, dan purposive sampling berdasarkan kriteria. Selain itu, terdapat beberapa rumus yang digunakan dalam purposive sampling, tergantung pada jenis purposive sampling yang digunakan. Semoga artikel ini bisa membantu kamu dalam memahami tentang purposive sampling rumus. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!