Umum

Recorder Dimainkan dengan Cara Ditiup, Ini Sejarahnya

Alat musik recorder dimainkan dengan cara ditiup. Bagi sebagian orang cara memainkannya cukup sulit dan memerlukan cukup latihan, supaya menghasilkan nada suara yang baik dan tidak sumbang.

Recorder sendiri merupakan sebuah alat musik, asal suaranya dari tiupan dan tekanan udara sehingga menghasilkan instrumental bersifat melodis.

Alat musik melodis memiliki arti, alat menghasilkan nada sehingga menghasilkan sebuah irama merdu atau enak didengar. Inilah menjadi sebuah pembeda antara alat musik melodis dan ritmis.

Recorder dimainkan dengan cara ditiup ini, harus dimainkan secara berkelompok untuk menghasilkan harmonisasi melodi baik serta merdu. Jadi penikmatnya dapat merasakan alunan melodi lembut juga enak didengar.

Recorder mempunyai fungsi sebagai alat menyusun dan memainkan nada-nada lagu. Tangga nada yang harus dimiliki minimal dua oktaf. Recorder juga tidak bisa menjadi melodi utama karena membutuhkan suara dari alat musik lainnya.

Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan alat musik recorder dimainkan dengan cara ditiup, kamu juga perlu mengetahui sejarah dari alat musik ini. Mari simak penjelasan sejarah singkatnya.

Sejarah Singkat Alat Musik Recorder

Alat Musik Recorder Suling

Recorder dikenal juga sebagai suling tapi dalam versi lebih modern. Sejarah alat musik ini dimulai pada abad 14 dan mulai berkembang di abad 18. Sejatinya perkembangan dari alat musik melodis ini tidak terlepas dari suling.

Sebagai alat musik tertua yang tercatat oleh sejarah dunia. Ketika itu, Grove’s Dictionary memakai istilah recorder dalam laporan berasal dari kediaman keluarga Earl of Derby.

Kemudian diketahui pula raja Henry IV berlatih dengan alat musik bernama Fistula Nomine Recorder.

Merupakan gawai modern yang sempat terkenal pada abad ke 18. Sampai saat ini beberapa seniman masih menyebutnya dengan flauto traverso.

Pada awalnya alat musik recorder dimainkan dengan cara ditiup ini, memiliki bentuk sederhana dan hanya mempunyai enam lubang. Lubang tersebut menghasilkan melodi atau suara berbeda-beda.

Namun hasil dari perkembangan zaman serta teknologi, di tahun 1670 mendapatkan satu tambahan lubang dan jumlah kunci nada menjadi tujuh.

Ternyata tidak berhenti sampai disitu tahun 1722 seorang seniman bernama Quantz menambahkan kunci C#. Kemudian pada tahun 1726, ia kembali menambahkan kunci baru D#.

Tak lama setelah itu tahun 1760, seniman bernama Florio menambahkan nada G#. Sebelum menjadi alat musik recorder dimainkan dengan cara ditiup seperti saat ini, recorder mengalami evolusi akibat tangga nada yang masih memiliki kekurangan.

Dalam proses perkembangan tersebut, alat musik ini memiliki jenis berbeda-beda. Sebagai orang awam, pasti kamu hanya tahu satu jenis saja, yakni suling. Alat bisa terbilang umum dan sering digunakan dalam acara kesenian sekolah.

Tapi dalam kenyataannya recorder atau suling mempunyai beberapa jenis. Seperti soprano, alto, tenor, sopranino, juga recorder bass.

Sebelum mengetahui lebih jauh jenis dari alat musik tiup ini, simak terlebih dahulu recorder dimainkan dengan cara ditiup menggunakan teknik tepat juga benar.

Teknik Recorder Dimainkan dengan Cara Ditiup

Agar mendapatkan suara tepat dan benar, kamu perlu melakukan cara berikut ini.

  1. Untuk menghasilkan suara tinggi, bentuklah mulut seperti akan mengucapkan kata ‘ti’ sembari mengembuskan angin pada sepanjang notnya.
  2. Untuk menghasilkan suara yang lebih rendah, bentuklah mulut seperti mengucapkan kata ‘itu’ sembari meniupkan angin, sepanjang notnya berbunyi.
  3. Untuk menghasilkan nada staccato, tiupkan angin pendek.
  4. Untuk menghasilkan nada legato, satu tiupan dapat menghasilkan beberapa nada.
  5. Jangan meniupnya secara kencang supaya suaranya tidak melengking. Tapi lebih terdengar jernih, enak di dengar dan murni.

Kamu juga dapat mencoba recorder dimainkan dengan cara ditiup melalui langkah di bawah ini, supaya bisa memainkan recorder dengan mudah.

  1. Demi menghasilkan nada tinggi, tutuplah lubang oktaf menggunakan ibu jari tangan sebelah kiri. Kemudian buka lubang 1/2 atau 3/4 saja.
  2. Tegakkan bahu dan kepala (tapi jangan bersikap tenang, rileks).
  3. Angkat kedua siku (pastikan tidak menyentuh badan) dan posisi dada membusung
  4. Untuk menghasilkan sumber suara recorder dimainkan dengan cara ditiup, letakkan tiupan di atas bibir bawah, kemudian bibir bagian atas menyentuh bagian tiupan secara wajar.
  5. Jangan sampai kamu memasukan bagian kepala recorder atau tiupan tadi, terlalu dalam hingga menyentuh bagian gigi. Ingat! Kamu juga tidak boleh menggigit bagian tiupan tadi.
  6. Gunakan teknik pernapasan tepat, sama seperti ketika kamu bernyanyi.
  7. Agar menghasilkan nada recorder dimainkan dengan cara ditiup dengan bagus, ucapkan kata ‘thu’ serta meniupnya harus rata. Tidak boleh terlalu kencang, itu bisa menghasilkan suara tinggi atau melengking.
  8. Tuning pada recorder bisa disesuaikan nadanya, jika terdengar nada fals. Tapi untuk naik turun nada, biasanya tidak lebih dari 1/2 nada.
  9. Untuk menyelesaikan nadanya, kamu bisa menarik bagian kepala atau bagian ekor recorder. Dengan menyamakannya pada stem fluit, keyboard atau garputala.

Jenis-Jenis Recorder

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, biasanya orang awam lebih mengenal satu jenis seruling. Padahal berdasarkan sejarah yang terus berevolusi, alat ini memiliki beberapa jenis. Kami akan membahasnya berikut ini.

1. Alto

Merupakan recorder dimainkan dengan cara ditiup yang memiliki nada G. Memiliki teknik penempatan jari seperti jenis recorder konser.

Tetapi, jika dilihat dari bentuk tabung alto, bentuknya terlihat mirip dengan recorder tabung bass. Karena jenis alto memang sengaja didesain untuk memenuhi kebutuhan ansambel flute

2. Bass

Jenis ini, mempunyai nada C dan memiliki ukuran besar dibandingkan jenis lainnya. Fungsi utama dari alat musik ini, untuk mengatur ritme nada dalam golongan rendah.

Karena jenis Bass memiliki posisi dua oktaf di bawah suling recorder konser flute. Jadi nadanya terdengar lebih rendah.

3. Soprano

Recorder dimainkan dengan cara ditiup jenis ini, memiliki nada E. Alat musik ini merupakan sebuah kombinasi dari konser flute dan piccolo.

Memiliki ukuran yang lebih panjang 4 inci dari piccolo tapi bentuknya lebih pendek dari recorder konser.

4. Tenor

Merupakan jenis recorder yang memiliki nada B juga dikenal sebagai suling d’amor. Nama ini berasal dari hasil suaranya yang lembut dan kaya sehingga menghadirkan ketenangan pada pendengarnya.

Bahkan bisa menimbulkan energi cinta yang kuat serta membuat pendengarnya terbuai dengan nada-nada suling d’amor.

5. Treble

Merupakan jenis recorder dimainkan dengan cara ditiup dengan nada G. Nada ini jarang ditemukan karena rentan menghasilkan nada yang tinggi melebihi nada konser.

Biasanya treble digunakan sebagai pelengkap untuk pertunjukan musik jazz, menghasilkan nada yang enak dinikmati.

6. Konser Flute

Memiliki nada C sehingga membuat Konser Flute banyak digunakan untuk pertunjukkan musik. Mempunyai berbagai jenis turunannya tersendiri.

Tapi pada awal mula penciptaannya, flute memiliki bentuk yang sama dengan seruling namun dengan nada yang berbeda-beda.

7. Piccolo

Merupakan recorder dimainkan dengan cara ditiup ini memiliki nada C. Memiliki ukuran yang lebih kecil diantara semua jenis seruling modern. Meskipun ukurannya kecil, Piccolo mempunyai nada yang tinggi dibandingkan jenis lainnya.

Jenis-jenis inilah yang membuat kamu harus jeli dan mengetahui tipe mana yang harus dibeli dan digunakan. Setelah mengetahui beberapa jenisnya, ketahui juga bagaimana cara memilih recorder yang tepat.

Tips Memilih Recorder

Tips Memilih Recorder

Sebelum memainkan recorder dimainkan dengan cara ditiup, ketahui cara atau tips memilihnya berikut ini.

1. Pilih berdasarkan rentang nada

Tips memilih yang pertama berdasarkan rentang nada yang dimiliki. Seperti kamu ketahui sebelumnya, alat musik ini memiliki beberapa jenis. Yang paling populer adalah recorder sopran dan recorder alto.

Sopran menghasilkan nada yang tinggi dan sangat direkomendasikan bagi kamu, ingin mendengarkan nada indah seperti kicauan burung dan bersuara melengking.

Sedangkan nada alto, menghasilkan nada sebaliknya. Nadanya lebih rendah dan sangat direkomendasikan bagi kamu ingin memainkan lagu-lagu Balada suara rendah dan indah.

2. Pilih tipe barque

Kamu bisa menggunakan recorder dimainkan dengan cara ditiup jenis barque. Karena memiliki suara yang stabil. Biasanya barque (British) paling mudah ditemukan.

Tipe ini memiliki nada G. Biasanya non-sopran merupakan tipe Barque. Bisa menghasilkan suara stabil dan cocok digunakan untuk berbagai pertunjukan.

Hal ini karena tipe barque, terbuat dari bahan kayu yang berkualitas. Sehingga sangat cocok digunakan dalam jangka waktu panjang.

3. Pilih tipe Jerman

Berbeda dengan tipe sebelumnya, alat musik ini dikhususkan bagi pemusik baru pertama kali belajar recorder.

Karena tipe German lebih mudah lebih mudah dipahami oleh pemula, sehingga tidak heran tipe ini digunakan sebagai metode pembelajaran seni di sekolah.

4. Pilih berdasarkan material serta cara perawatan

Memilih recorder dimainkan dengan cara ditiup berikutnya, pilihlah berdasarkan bahan material serta cara perawatan. Umumnya recorder terbuat dari bahan kayu juga resin.

Dengan bahan kayu bisa menghasilkan suara kaya, hangat juga lembut. Meski begitu, bahan kayu mempunyai kekurangan yakni rentan pada perubahan suhu sehingga membutuhkan perawatan sebaik mungkin.

Sedangkan untuk bahan resin sendiri, mempunyai ketahanan baik serta cara perawatannya lebih mudah. Kamu bisa mencuci bahan ini menggunakan air juga direkomendasikan digunakan oleh anak-anak.

Sedangkan untuk kekurangan recorder dimainkan dengan cara ditiup, bahan resin memiliki nada tidak sekaya bahan kayu. Untuk itu kamu perlu memperhatikan jenis bahan apa yang kamu perlukan dengan teliti.

5. Pilih yang memiliki kelengkapan produk

Tips memilih record terakhir, kamu perlu perlu memilih dengan kelengkapan produk. Misalnya mempunyai alat pembersih atau tongkat pembersih, lengkungan bagan jari, bagaimana cara membunyikan nada serta metode perawatannya.

Dalam beberapa situasi juga akan lebih cantik, jika ada aksesoris. Berupa case, kaitan jari, serta pelumas dapat digunakan untuk sambungan. Bagian aksesoris ini memang bisa dibeli secara terpisah.

Tapi jika kamu membeli satu paket akan lebih menguntungkan terutama dalam harga. Maka sebelum menentukan jenis recorder dimainkan dengan cara ditiup, pertimbangkan juga sejumlah kelebihannya.

Sebelum memilih alat musik tiup berkualitas serta tepat, pastikan kamu memperhatikan tips yang sudah kami paparkan di atas. Kemudian lakukan langkah-langkah peniupan tepat untuk menghasilkan nada sesuai keinginanmu.

Dengan begitu pendengar bisa menikmati musik dengan baik dan lebih bisa meresapi setiap nadanya.

Baik itu nada tinggi seperti kicauan burung maupun nada rendah, lembut nan mampu menghanyutkan pendengarnya melalui teknik permainan recorder dimainkan dengan cara ditiup.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button