Rumus Active and Passive Voice: Cara Mudah Memahami dan Menggunakan
Active Voice: Pengertian dan Contoh
Hello Kaum Berotak! Kita pasti sudah sering mendengar istilah “active voice” dan “passive voice” saat belajar bahasa Inggris. Active voice adalah bentuk kalimat di mana subjek melakukan tindakan pada objeknya. Contohnya: “Saya makan nasi”. Subjeknya adalah “saya” dan objeknya adalah “nasi”. Dalam active voice, subjeknya menjadi fokus utama pada kalimat tersebut.
Active voice menjadi lebih mudah dimengerti ketika kita melihat rumusnya:
Subjek + Verb + Objek
Contoh lainnya:
“Kucing mengejar tikus”
Subjeknya adalah “kucing” melakukan tindakan “mengejar” pada objek “tikus”.
Passive Voice: Pengertian dan Contoh
Selanjutnya adalah passive voice. Passive voice terjadi ketika objek menjadi fokus utama kalimat dan subjeknya menjadi objek. Contohnya: “Nasi dimakan oleh saya”. Objeknya adalah “nasi” dan subjeknya adalah “saya”.
Rumus passive voice:
Objek + to be (is/am/are/was/were) + Past Participle
Contoh lainnya:
“Tikus dikejar oleh kucing”
Objeknya adalah “tikus” dan subjeknya menjadi “kucing” dalam bentuk passive voice.
Cara Mengubah Active Voice menjadi Passive Voice
Bagaimana cara mengubah kalimat active voice menjadi passive voice? Ada beberapa aturan yang perlu diperhatikan:
- Objek pada kalimat active voice menjadi subjek pada kalimat passive voice.
- Kata kerja pada kalimat active voice menjadi bentuk past participle pada kalimat passive voice.
- Subjek pada kalimat active voice menjadi objek dengan kata depan “by” pada kalimat passive voice (tidak selalu dibutuhkan).
Contoh:
Active: “Saya mencuci baju”
Passive: “Baju dicuci oleh saya”
Dalam contoh di atas, objek “baju” pada kalimat active menjadi subjek “baju” pada kalimat passive dan kata kerja “mencuci” menjadi “dicuci”. Kata depan “by” tidak digunakan karena tidak diperlukan.
Kapan Harus Menggunakan Active Voice dan Passive Voice?
Kita bisa menggunakan active voice atau passive voice tergantung pada situasi dan tujuan penggunaan kalimat tersebut. Berikut adalah beberapa contoh:
- Kalimat aktif lebih sering digunakan dalam kalimat sederhana dan langsung ke intinya.
- Kalimat pasif lebih sering digunakan dalam laporan atau berita ketika objek menjadi fokus utama.
- Kalimat pasif juga digunakan ketika subjeknya tidak diketahui atau tidak penting untuk disebutkan.
Contoh Kalimat Active dan Passive Voice dalam Kehidupan Sehari-hari
Untuk memperjelas pemahaman kita, berikut adalah beberapa contoh kalimat active dan passive voice dalam kehidupan sehari-hari:
- Active: “Saya membuat kue”
Passive: “Kue dibuat oleh saya” - Active: “Ibu memasak makanan”
Passive: “Makanan dimasak oleh ibu” - Active: “Anjing menggonggong”
Passive: “Saya terganggu oleh anjing yang menggonggong”
Kesimpulan
Setelah membaca artikel ini, kita sudah memahami apa itu active voice dan passive voice, serta bagaimana cara mengubah kalimat dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Kita juga sudah mengetahui kapan harus menggunakan active voice dan passive voice dalam kehidupan sehari-hari.
Ingat, penggunaan active voice atau passive voice tergantung pada situasi dan tujuan penggunaan kalimat tersebut. Semoga artikel ini bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris kita. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!