RUMUS

Rumus Akuntansi Biaya: Mempermudah Penghitungan Biaya Produksi

Hello Kaum Berotak, dalam dunia bisnis, penghitungan biaya produksi sangatlah penting untuk menentukan harga jual produk. Oleh karena itu, pemilik bisnis dan para akuntan harus memahami dan menguasai rumus-rumus akuntansi biaya. Dalam artikel ini, kita akan membahas rumus-rumus tersebut secara lengkap dan mudah dipahami.

Rumus Biaya Bahan Baku

Rumus biaya bahan baku merupakan rumus dasar dalam menghitung biaya produksi. Rumus ini digunakan untuk menghitung biaya bahan mentah yang digunakan dalam proses produksi. Berikut adalah rumusnya:

Biaya Bahan Baku = Harga Satuan x Jumlah Bahan Baku yang Digunakan

Contoh penerapan rumus ini adalah sebagai berikut. Jika harga bahan baku sebesar Rp. 5.000 dan jumlah bahan baku yang digunakan sebanyak 100 unit, maka biaya bahan baku yang harus dikeluarkan adalah:

Biaya Bahan Baku = Rp. 5.000 x 100 unit = Rp. 500.000

Rumus Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL)

Rumus biaya tenaga kerja langsung digunakan untuk menghitung biaya yang dikeluarkan untuk membayar pekerja yang langsung terlibat dalam proses produksi. Berikut adalah rumusnya:

Biaya Tenaga Kerja Langsung = Jumlah Jam Kerja x Upah Pekerja per Jam

Contoh penerapan rumus ini adalah sebagai berikut. Jika jumlah jam kerja seorang pekerja adalah 8 jam dan upah pekerja per jam sebesar Rp. 30.000, maka biaya tenaga kerja langsung yang harus dikeluarkan adalah:

Biaya Tenaga Kerja Langsung = 8 jam x Rp. 30.000 = Rp. 240.000

Rumus Biaya Overhead Pabrik

Rumus biaya overhead pabrik digunakan untuk menghitung biaya produksi yang tidak dapat diatribusikan secara langsung ke bahan baku atau tenaga kerja. Biaya overhead pabrik meliputi biaya-biaya seperti sewa gedung pabrik, pemeliharaan mesin-mesin produksi, listrik, air, dan sebagainya. Berikut adalah rumusnya:

Biaya Overhead Pabrik = Total Biaya Overhead Pabrik / Jumlah Unit Produksi

Contoh penerapan rumus ini adalah sebagai berikut. Jika total biaya overhead pabrik dalam satu bulan sebesar Rp. 1.000.000 dan jumlah unit produk yang dihasilkan dalam satu bulan sebanyak 1.000 unit, maka biaya overhead pabrik per unit produk adalah:

Biaya Overhead Pabrik = Rp. 1.000.000 / 1.000 unit = Rp. 1.000 per unit produk

Rumus Biaya Produksi Total

Rumus biaya produksi total digunakan untuk menghitung seluruh biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi. Berikut adalah rumusnya:

Biaya Produksi Total = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik

Contoh penerapan rumus ini adalah sebagai berikut. Jika biaya bahan baku sebesar Rp. 500.000, biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp. 240.000, dan biaya overhead pabrik sebesar Rp. 1.000 per unit produk, maka biaya produksi total per unit produk adalah:

Biaya Produksi Total = Rp. 500.000 + Rp. 240.000 + Rp. 1.000 = Rp. 741.000

Rumus Harga Pokok Penjualan

Rumus harga pokok penjualan digunakan untuk menghitung harga jual minimum yang harus ditetapkan agar bisnis tidak merugi. Berikut adalah rumusnya:

Harga Pokok Penjualan = Biaya Produksi Total / Jumlah Unit Produksi

Contoh penerapan rumus ini adalah sebagai berikut. Jika biaya produksi total per unit produk sebesar Rp. 741.000 dan jumlah unit produk yang dihasilkan sebanyak 1.000 unit, maka harga pokok penjualan per unit produk adalah:

Harga Pokok Penjualan = Rp. 741.000 / 1.000 unit = Rp. 741

Kesimpulan

Dalam dunia bisnis, pemahaman tentang rumus akuntansi biaya sangatlah penting untuk menentukan harga jual produk dengan tepat dan menghindari kerugian. Rumus-rumus seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik, biaya produksi total, dan harga pokok penjualan harus dikuasai oleh para pemilik bisnis dan akuntan. Dengan memahami dan menguasai rumus-rumus tersebut, bisnis Anda dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Articles

Back to top button