Rumus Akuntansi di Excel untuk Kaum Berotak
Hello Kaum Berotak! Jika kamu seorang akuntan atau mahasiswa akuntansi, pasti sudah sangat familiar dengan Excel. Ya, software spreadsheet ini memang sangat berguna untuk membuat laporan keuangan dan menghitung neraca keuangan. Namun, tahukah kamu bahwa Excel juga memiliki rumus-rumus akuntansi yang bisa memudahkanmu dalam menghitung data keuangan? Berikut adalah beberapa rumus akuntansi di Excel yang perlu kamu ketahui.
1. SUM untuk Menjumlahkan Data
Rumus SUM digunakan untuk menjumlahkan data dalam satu rentang. Misalnya, kamu ingin menjumlahkan total pengeluaran dalam satu bulan, maka kamu bisa menggunakan rumus =SUM(B2:B31), di mana B2:B31 adalah rentang data pengeluaran dalam satu bulan.
2. AVERAGE untuk Menghitung Rata-Rata
Jika kamu ingin menghitung rata-rata data, maka kamu bisa menggunakan rumus AVERAGE. Misalnya, kamu ingin menghitung rata-rata pengeluaran harian selama satu bulan, maka kamu bisa menggunakan rumus =AVERAGE(B2:B31), di mana B2:B31 adalah rentang data pengeluaran dalam satu bulan.
3. MAX dan MIN untuk Mencari Nilai Tertinggi dan Terendah
Rumus MAX digunakan untuk mencari nilai tertinggi dalam satu rentang data, sedangkan rumus MIN digunakan untuk mencari nilai terendah dalam satu rentang data. Misalnya, kamu ingin mencari nilai tertinggi dan terendah dalam data pengeluaran selama satu bulan, maka kamu bisa menggunakan rumus =MAX(B2:B31) untuk mencari nilai tertinggi dan rumus =MIN(B2:B31) untuk mencari nilai terendah.
4. VLOOKUP untuk Mencari Nilai dalam Tabel
Rumus VLOOKUP digunakan untuk mencari nilai dalam tabel. Misalnya, kamu memiliki tabel harga barang dan kamu ingin mencari harga barang tertentu, maka kamu bisa menggunakan rumus =VLOOKUP(C5,A2:B10,2,FALSE), di mana C5 adalah nilai yang ingin dicari, A2:B10 adalah rentang tabel harga barang, 2 adalah nomor kolom yang berisi nilai harga, dan FALSE digunakan untuk pencarian nilai yang tepat.
5. IF untuk Membuat Pernyataan Logika
Rumus IF digunakan untuk membuat pernyataan logika. Misalnya, kamu ingin membuat pernyataan jika pengeluaran lebih dari 1 juta maka statusnya adalah “besar”, jika kurang dari 1 juta maka statusnya adalah “kecil”, maka kamu bisa menggunakan rumus =IF(B2>1000000,”besar”,”kecil”), di mana B2 adalah nilai pengeluaran.
6. ROUND untuk Membulatkan Nilai
Rumus ROUND digunakan untuk membulatkan nilai. Misalnya, kamu ingin membulatkan nilai pengeluaran menjadi dua desimal, maka kamu bisa menggunakan rumus =ROUND(B2,2), di mana B2 adalah nilai pengeluaran.
Rumus COUNTIF digunakan untuk menghitung jumlah data yang memenuhi kriteria tertentu. Misalnya, kamu ingin menghitung jumlah pengeluaran yang lebih dari 1 juta, maka kamu bisa menggunakan rumus =COUNTIF(B2:B31,”>1000000″), di mana B2:B31 adalah rentang data pengeluaran.
8. CONCATENATE untuk Menggabungkan Teks
Rumus CONCATENATE digunakan untuk menggabungkan teks. Misalnya, kamu ingin menggabungkan nama depan dan nama belakang menjadi satu kolom, maka kamu bisa menggunakan rumus =CONCATENATE(A2,” “,B2), di mana A2 adalah nama depan dan B2 adalah nama belakang.
9. LEFT dan RIGHT untuk Memotong Teks
Rumus LEFT digunakan untuk memotong teks dari sisi kiri, sedangkan rumus RIGHT digunakan untuk memotong teks dari sisi kanan. Misalnya, kamu ingin memotong nama depan menjadi satu huruf saja, maka kamu bisa menggunakan rumus =LEFT(A2,1), di mana A2 adalah nama depan.
10. TRIM untuk Menghapus Spasi di Teks
Rumus TRIM digunakan untuk menghapus spasi di teks. Misalnya, kamu memiliki nama yang diikuti oleh spasi, maka kamu bisa menggunakan rumus =TRIM(A2), di mana A2 adalah nama yang ingin dihapus spasi.
11. DATE untuk Membuat Tanggal
Rumus DATE digunakan untuk membuat tanggal. Misalnya, kamu ingin membuat tanggal 1 Januari 2022, maka kamu bisa menggunakan rumus =DATE(2022,1,1).
12. EOMONTH untuk Mencari Tanggal Akhir Bulan
Rumus EOMONTH digunakan untuk mencari tanggal akhir bulan. Misalnya, kamu ingin mencari tanggal akhir bulan dari tanggal 15 Januari 2022, maka kamu bisa menggunakan rumus =EOMONTH(“15-Jan-2022”,0).
13. NETWORKDAYS untuk Menghitung Jumlah Hari Kerja
Rumus NETWORKDAYS digunakan untuk menghitung jumlah hari kerja antara dua tanggal. Misalnya, kamu ingin menghitung jumlah hari kerja antara tanggal 1 Januari 2022 dan 31 Januari 2022, maka kamu bisa menggunakan rumus =NETWORKDAYS(“1-Jan-2022″,”31-Jan-2022”).
14. PMT untuk Menghitung Angsuran Pinjaman
Rumus PMT digunakan untuk menghitung angsuran pinjaman. Misalnya, kamu ingin menghitung angsuran pinjaman sebesar 10 juta dengan bunga 12% per tahun selama 5 tahun, maka kamu bisa menggunakan rumus =PMT(12%/12,5*12,-10000000).
15. NPV untuk Menghitung Nilai Waktu Uang
Rumus NPV digunakan untuk menghitung nilai waktu uang. Misalnya, kamu memiliki proyek investasi yang menghasilkan arus kas sebesar 1 juta per tahun selama 5 tahun dengan suku bunga diskon 10% per tahun, maka kamu bisa menggunakan rumus =NPV(10%,1000000,1000000,1000000,1000000,1000000).
16. IRR untuk Menghitung Tingkat Pengembalian Investasi
Rumus IRR digunakan untuk menghitung tingkat pengembalian investasi. Misalnya, kamu memiliki proyek investasi dengan modal awal sebesar 10 juta dan arus kas sebesar 3 juta per tahun selama 5 tahun, maka kamu bisa menggunakan rumus =IRR(-10000000,3000000,3000000,3000000,3000000,3000000).
17. PV untuk Menghitung Nilai Sekarang Investasi
Rumus PV digunakan untuk menghitung nilai sekarang investasi. Misalnya, kamu memiliki proyek investasi yang akan menghasilkan arus kas sebesar 1 juta per tahun selama 5 tahun dengan suku bunga diskon 10% per tahun, maka kamu bisa menggunakan rumus =PV(10%,5,-1000000).
18. FV untuk Menghitung Nilai Masa Depan Investasi
Rumus FV digunakan untuk menghitung nilai masa depan investasi. Misalnya, kamu ingin menghitung nilai masa depan investasi sebesar 10 juta dengan bunga 12% per tahun selama 5 tahun, maka kamu bisa menggunakan rumus =FV(12%/12,5*12,0,-10000000).
19. HLOOKUP untuk Mencari Nilai dalam Tabel Horizontal
Rumus HLOOKUP digunakan untuk mencari nilai dalam tabel horizontal. Misalnya, kamu memiliki tabel harga barang dan kamu ingin mencari harga barang tertentu berdasarkan kode barang, maka kamu bisa menggunakan rumus =HLOOKUP(C5,A1:E10,3,FALSE), di mana C5 adalah kode barang, A1:E10 adalah rentang tabel harga barang, 3 adalah nomor baris yang berisi nilai harga, dan FALSE digunakan untuk pencarian nilai yang tepat.
20. INDEX dan MATCH untuk Mencari Nilai dalam Tabel
Rumus INDEX dan MATCH digunakan untuk mencari nilai dalam tabel. Misalnya, kamu memiliki tabel harga barang dan kamu ingin mencari harga barang tertentu berdasarkan kode barang, maka kamu bisa menggunakan rumus =INDEX(B2:B10,MATCH(C5,A2:A10,0)), di mana B2:B10 adalah rentang harga barang, C5 adalah kode barang yang ingin dicari, dan A2:A10 adalah rentang kode barang.
Kesimpulan
Itulah beberapa rumus akuntansi di Excel yang perlu kamu ketahui. Dengan menguasai rumus-rumus ini, kamu bisa lebih mudah dan efektif dalam menghitung data keuangan. Selamat mencoba dan semoga sukses!
Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!