Rumus Besar Sampel Analitik Korelatif
Hello Kaum Berotak! Kali ini kita akan membahas tentang rumus besar sampel analitik korelatif. Bagi yang belum tahu, rumus ini digunakan untuk menghitung besar sampel pada penelitian yang menggunakan metode korelasi. Metode korelasi adalah metode yang digunakan untuk mengukur hubungan antara dua atau lebih variabel dalam sebuah penelitian. Tanpa berlama-lama, mari kita pelajari lebih lanjut tentang rumus besar sampel analitik korelatif.
Pengertian Rumus Besar Sampel Analitik Korelatif
Rumus besar sampel analitik korelatif adalah rumus yang digunakan untuk menghitung besar sampel pada penelitian korelasi. Penelitian korelasi adalah penelitian yang mengukur hubungan antara dua atau lebih variabel. Dalam penelitian korelasi, kita ingin mengetahui seberapa kuat hubungan antara variabel tersebut. Rumus ini sangat penting untuk menentukan besar sampel yang dibutuhkan dalam penelitian korelasi agar hasil penelitian menjadi lebih akurat.
Cara Menghitung Rumus Besar Sampel Analitik Korelatif
Untuk menghitung rumus besar sampel analitik korelatif, kita perlu mengetahui beberapa hal terlebih dahulu, yaitu:
- Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
- Margin of error (tingkat kesalahan)
- Tingkat kepercayaan (confidence level)
Setelah mengetahui hal-hal tersebut, kita dapat menghitung rumus besar sampel analitik korelatif dengan menggunakan rumus berikut:
n = (Zα/2 + Zβ)² x (1 + r) / (1 – r)
n = besar sampel
Zα/2 = z-score untuk tingkat kepercayaan α/2
Zβ = z-score untuk tingkat kekuatan β
r = koefisien korelasi antara variabel X dan Y
Setelah menghitung rumus ini, kita akan mendapatkan angka yang merupakan besar sampel yang dibutuhkan dalam penelitian korelasi.
Contoh Penghitungan Rumus Besar Sampel Analitik Korelatif
Untuk lebih memahami rumus besar sampel analitik korelatif, mari kita lihat contoh penghitungannya. Misalkan kita ingin melakukan penelitian korelasi antara tinggi badan dengan berat badan. Kita ingin mengetahui seberapa kuat hubungan antara kedua variabel ini. Kita menggunakan margin of error sebesar 5% dan tingkat kepercayaan sebesar 95%. Selain itu, koefisien korelasi antara kedua variabel adalah 0,8.
Pertama-tama, kita perlu menghitung z-score untuk tingkat kepercayaan α/2. Kita menggunakan tabel distribusi normal untuk menghitung z-score. Untuk tingkat kepercayaan 95%, z-score yang sesuai adalah 1,96.
Selanjutnya, kita perlu menghitung z-score untuk tingkat kekuatan β. Kita menggunakan tabel distribusi normal juga untuk menghitung z-score. Misalkan kita ingin tingkat kekuatan β sebesar 80%, maka z-score yang sesuai adalah 0,84.
Dengan mengetahui z-score untuk tingkat kepercayaan dan tingkat kekuatan, serta koefisien korelasi antara kedua variabel, kita dapat menghitung rumus besar sampel analitik korelatif seperti berikut:
n = (1,96 + 0,84)² x (1 + 0,8) / (1 – 0,8)
n = 34,56
Dalam penelitian korelasi antara tinggi badan dengan berat badan, kita membutuhkan sampel sebanyak 35 orang agar hasil penelitian menjadi lebih akurat.
Kesimpulan
Rumus besar sampel analitik korelatif adalah rumus yang digunakan untuk menghitung besar sampel pada penelitian korelasi. Rumus ini sangat penting untuk menentukan besar sampel yang dibutuhkan dalam penelitian korelasi agar hasil penelitian menjadi lebih akurat. Untuk menghitung rumus ini, kita perlu mengetahui koefisien korelasi antara variabel X dan Y, margin of error, dan tingkat kepercayaan. Dengan menggunakan rumus ini, kita dapat menentukan besar sampel yang dibutuhkan dalam penelitian korelasi dengan lebih akurat.