Rumus Buffer Basa: Pentingnya Mengetahui pH dalam Kimia
Hello Kaum Berotak, apa kabar? Kali ini, kita akan membahas tentang rumus buffer basa dalam kimia. Sebelum memulai, mari kita ulas terlebih dahulu tentang pH.
pH merupakan ukuran keasaman atau kebasaan suatu larutan. Skala pH berkisar antara 0 hingga 14, dengan angka 7 menunjukkan larutan netral. Jika pH kurang dari 7, maka larutan bersifat asam. Sedangkan jika pH lebih dari 7, maka larutan bersifat basa atau alkaline.
Jadi, mengapa penting untuk mengetahui pH suatu larutan? Karena pH dapat mempengaruhi reaksi kimia yang terjadi di dalamnya. Salah satu contohnya adalah pada pembuatan buffer basa.
Apa itu Buffer Basa?
Buffer basa adalah larutan yang mampu menetralkan asam yang masuk ke dalamnya atau mencegah perubahan pH yang drastis ketika asam atau basa ditambahkan. Buffer basa memiliki pH yang stabil karena adanya kombinasi antara asam lemah dan basa lemah yang membentuk pasangan konjugasi.
Secara umum, rumus buffer basa dapat ditulis sebagai:
HA + BOH -> B + H2O
Di mana HA adalah asam lemah, BOH adalah basa lemah, B adalah basa konjugasi, dan H2O adalah air.
Bagaimana Cara Menghitung Rumus Buffer Basa?
Untuk menghitung rumus buffer basa, terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan:
1. Tentukan asam lemah dan basa lemah yang akan digunakan dalam buffer basa.
2. Hitung pH awal buffer basa dengan menggunakan rumus pH = pKa + log([B]/[A]), di mana pKa adalah konstanta asam, [B] adalah konsentrasi basa konjugasi, dan [A] adalah konsentrasi asam lemah.
3. Tentukan perubahan pH yang diinginkan. Misalnya, jika ingin menambahkan asam ke dalam buffer basa, tentukan pH yang diinginkan setelah asam ditambahkan.
4. Hitung jumlah asam atau basa yang diperlukan untuk mencapai perubahan pH yang diinginkan dengan menggunakan rumus Henderson-Hasselbalch.
5. Tambahkan asam atau basa yang telah dihitung ke dalam buffer basa.
Contoh Soal Menghitung Rumus Buffer Basa
Sebagai contoh, kita akan menghitung rumus buffer basa dari larutan asam asetat (CH3COOH) dan natrium asetat (CH3COONa). Kita ingin membuat larutan buffer basa dengan pH 4,7.
Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Tentukan pKa dari asam asetat. pKa asam asetat adalah 4,76.
2. Hitung konsentrasi basa konjugasi (CH3COO-) dan asam lemah (CH3COOH). Misalnya, jika kita menggunakan konsentrasi 0,1 M, maka [CH3COOH] = [CH3COO-] = 0,1 M.
3. Hitung pH awal buffer basa dengan menggunakan rumus pH = pKa + log([B]/[A]).
pH = 4,76 + log(0,1/0,1) = 4,76
4. Hitung perubahan pH yang diinginkan. Dalam contoh ini, kita ingin mencapai pH 4,7.
ΔpH = pH akhir – pH awal = 4,7 – 4,76 = -0,06
5. Hitung jumlah asam atau basa yang dibutuhkan untuk mencapai perubahan pH yang diinginkan dengan menggunakan rumus Henderson-Hasselbalch.
pH = pKa + log([B]/[A])
pH – pKa = log([B]/[A])
10^(pH – pKa) = [B]/[A]
[B]/[A] = 10^(-0,06)
[B]/[A] = 0,89
Sehingga, konsentrasi basa konjugasi (CH3COO-) yang dibutuhkan adalah:
[CH3COO-] = 0,89 x 0,1 M = 0,089 M
6. Tambahkan natrium asetat sebanyak 8,9 mL ke dalam larutan asam asetat 100 mL untuk mendapatkan larutan buffer basa dengan pH 4,7.
Kesimpulan
Rumus buffer basa sangat penting dalam kimia karena dapat membantu dalam pembuatan larutan buffer basa yang berguna untuk menetralkan asam atau basa yang masuk ke dalamnya atau mencegah perubahan pH yang drastis ketika asam atau basa ditambahkan. Dalam menghitung rumus buffer basa, perlu dilakukan beberapa langkah seperti menentukan asam lemah dan basa lemah, menghitung pH awal buffer basa, menentukan perubahan pH yang diinginkan, menghitung jumlah asam atau basa yang dibutuhkan, dan menambahkan asam atau basa tersebut ke dalam buffer basa. Dengan memahami rumus buffer basa, kita dapat membuat larutan buffer basa sesuai dengan kebutuhan kita.