Rumus Buku Besar: Mengenal Dasar-Dasar Akuntansi dengan Santai
Hello Kaum Berotak, kali ini kita akan membahas tentang rumus buku besar dalam akuntansi. Sebelum kita memulai, mari kita kenali terlebih dahulu apa itu buku besar.
Buku besar adalah buku pencatatan transaksi keuangan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan. Di dalam buku besar, transaksi keuangan perusahaan dicatat secara sistematis berdasarkan jenisnya, seperti transaksi penjualan, pembelian, pengeluaran, penerimaan, dan lain-lain. Dalam buku besar, setiap transaksi keuangan dicatat dalam akun yang sesuai dengan jenisnya.
Untuk mengetahui saldo akun di buku besar, kita harus memahami rumus buku besar. Ada dua jenis rumus buku besar, yaitu:
Rumus Saldo Akhir
Rumus saldo akhir digunakan untuk mengetahui saldo akhir suatu akun setelah terjadi beberapa transaksi keuangan. Rumus saldo akhir adalah:
Saldo Akhir = Saldo Awal + Debit – Kredit
Saldo awal adalah saldo akun pada awal periode. Debit adalah transaksi keuangan yang menambah saldo akun, sedangkan kredit adalah transaksi keuangan yang mengurangi saldo akun.
Contoh:
Jika saldo awal suatu akun adalah Rp 5.000.000, kemudian terjadi transaksi debit sebesar Rp 2.000.000 dan kredit sebesar Rp 1.000.000, maka saldo akhirnya adalah:
Saldo Akhir = Rp 5.000.000 + Rp 2.000.000 – Rp 1.000.000 = Rp 6.000.000
Rumus Saldo Berjalan
Rumus saldo berjalan digunakan untuk mengetahui saldo akun pada suatu saat tertentu. Rumus saldo berjalan adalah:
Saldo Berjalan = Saldo Awal + Total Debit – Total Kredit
Total debit adalah jumlah transaksi debit selama periode tertentu, sedangkan total kredit adalah jumlah transaksi kredit selama periode tertentu.
Contoh:
Jika saldo awal suatu akun adalah Rp 5.000.000, kemudian terjadi transaksi debit sebesar Rp 2.000.000 dan kredit sebesar Rp 1.000.000 selama periode tertentu, maka saldo berjalan akun tersebut adalah:
Saldo Berjalan = Rp 5.000.000 + Rp 2.000.000 – Rp 1.000.000 = Rp 6.000.000
Setelah memahami rumus buku besar, kita juga harus memahami jenis-jenis akun dalam buku besar. Ada dua jenis akun dalam buku besar, yaitu:
Akun Neraca
Akun neraca adalah akun yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan yang berkaitan dengan aset, kewajiban, dan modal perusahaan. Contohnya adalah kas, piutang, hutang, modal, dan lain-lain.
Akun Laba Rugi
Akun laba rugi adalah akun yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan yang berkaitan dengan pendapatan, biaya, dan laba/rugi perusahaan. Contohnya adalah penjualan, biaya produksi, dan lain-lain.
Setelah memahami jenis-jenis akun dalam buku besar, kita juga harus memahami bagaimana cara membuat jurnal umum dan memindahkannya ke dalam buku besar. Berikut adalah langkah-langkahnya:
Langkah-langkah Membuat Jurnal Umum
- Menentukan jenis transaksi keuangan yang terjadi.
- Mencatat transaksi keuangan tersebut dalam jurnal umum dengan mengikuti format:
- Melakukan pengecekan kembali terhadap jurnal umum untuk memastikan tidak ada kesalahan pencatatan.
Tanggal | Nama Akun | Debit | Kredit
Langkah-langkah Memindahkan Jurnal Umum ke Buku Besar
- Menentukan jenis akun yang terkait dengan transaksi keuangan.
- Mencatat transaksi keuangan tersebut ke dalam akun yang sesuai di buku besar dengan mengikuti format:
- Melakukan pengecekan kembali terhadap buku besar untuk memastikan tidak ada kesalahan pencatatan.
Tanggal | Keterangan Transaksi | Debit | Kredit | Saldo
Setelah memahami cara membuat jurnal umum dan memindahkannya ke dalam buku besar, kita juga harus memahami bagaimana membuat laporan keuangan. Ada dua jenis laporan keuangan, yaitu:
Neraca
Neraca adalah laporan keuangan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu. Neraca terdiri dari dua bagian, yaitu aset dan kewajiban/modal.
Laba Rugi
Laba rugi adalah laporan keuangan yang menunjukkan pendapatan, biaya, dan laba/rugi perusahaan selama periode tertentu.
Setelah memahami dasar-dasar akuntansi, kita harus selalu memperhatikan pencatatan transaksi keuangan perusahaan dengan teliti. Dengan memahami rumus buku besar dan jenis-jenis akun dalam buku besar, kita dapat menghasilkan laporan keuangan yang akurat dan dapat dipercaya.