RUMUS

Rumus Daya Trafo: Membuat Listrik Berjalan Lancar

Intro: Hello Kaum Berotak!

Selamat datang di artikel yang membahas tentang rumus daya trafo! Bagi para teknisi listrik atau mahasiswa jurusan teknik elektro, pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah ini. Namun, bagi yang masih awam, jangan khawatir karena artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai rumus daya trafo dengan bahasa yang santai dan mudah dipahami.

Apa itu Trafo?

Trafo atau transformator merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengubah tegangan listrik dari suatu nilai ke nilai lainnya. Trafo terdiri dari dua kumparan kawat yang dihubungkan oleh sebuah inti besi. Satu kumparan adalah sumber tegangan (primer) dan yang lainnya adalah beban (sekunder).

Bagaimana Trafo Bekerja?

Saat tegangan listrik yang dihubungkan ke kumparan primer berubah-ubah, maka akan terjadi arus listrik yang mengalir di kumparan primer. Karena kumparan primer dan sekunder terhubung oleh inti besi, maka arus listrik yang mengalir di kumparan primer akan menghasilkan medan magnetik di dalam inti besi. Medan magnetik ini kemudian akan menimbulkan arus listrik di kumparan sekunder, yang besarnya tergantung pada perbandingan jumlah lilitan antara kumparan primer dan sekunder.

Rumus Daya Trafo

Rumus daya trafo adalah sebuah persamaan yang digunakan untuk menghitung daya listrik yang diterima oleh beban (sekunder) dari sumber tegangan (primer) melalui trafo. Rumus daya trafo adalah sebagai berikut:

P2 = P1 x (V2/V1)^2

Keterangan:

P1 = daya listrik sumber (primer)

P2 = daya listrik beban (sekunder)

V1 = tegangan sumber (primer)

V2 = tegangan beban (sekunder)

Contoh Soal

Sebuah trafo memiliki 500 lilitan pada kumparan primer dan 1000 lilitan pada kumparan sekunder. Tegangan input pada primer adalah 220 V dan beban output pada sekunder adalah 110 V. Berapa daya yang diterima oleh beban tersebut?

P1 = ?

P2 = ?

V1 = 220 V

V2 = 110 V

Jawaban:

P1 = P2 x (V1/V2)^2

P1 = P2 x (220/110)^2

P1 = P2 x 4

Diketahui jumlah lilitan pada kumparan primer (N1) adalah 500 dan jumlah lilitan pada kumparan sekunder (N2) adalah 1000. Sehingga perbandingan jumlah lilitan (n) adalah:

n = N2/N1 = 1000/500 = 2

P2 = (V2^2)/R

R = V2/I2

I2 = I1/n

P2 = (V2^2)/(V2/I2) = V2 x I2

P2 = V2 x (I1/n)

P2 = (V2 x I1)/n

P1 = P2 x n^2

P1 = (V2 x I1)/n x n^2

P1 = V2 x I1 x n

P1 = 110 x I1 x 2

P1 = 220 x I1

P1 = P2 x 4

220 x I1 = P2 x 4

I1 = P2/(220 x 4)

I1 = P2/880

P2 = V2 x I2

P2 = 110 x (I1/2)

P2 = 55 x I1

Jadi, P1 = P2 x 4 = 55 I1 x 4 = 220 I1

Sehingga, daya yang diterima oleh beban tersebut adalah 220 I1. Untuk mengetahui nilai I1, maka dapat digunakan rumus P2 = V2 x I2 dan menggantinya dengan rumus I2 = I1/n.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang trafo dan rumus daya trafo. Trafo merupakan alat yang digunakan untuk mengubah tegangan listrik dari suatu nilai ke nilai lainnya. Sedangkan rumus daya trafo adalah sebuah persamaan yang digunakan untuk menghitung daya listrik yang diterima oleh beban dari sumber tegangan melalui trafo.

Sampai Jumpa Kembali di Artikel Menarik Lainnya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Articles

Back to top button