RUMUS

Rumus Descriptive Text: Menulis dengan Santai

Hello Kaum Berotak! Apa kabar? Kali ini, kita akan membahas tentang rumus descriptive text. Menulis descriptive text mungkin terdengar mudah, tetapi sebenarnya sangat kompleks. Oleh karena itu, kita perlu memahami rumus dasarnya terlebih dahulu. Yuk, simak artikel ini sampai selesai!

Apa itu Descriptive Text?

Sebelum membahas rumus, mari kita pahami dulu apa itu descriptive text. Descriptive text adalah teks yang digunakan untuk menggambarkan atau menjelaskan sebuah objek, orang, tempat, atau kejadian dengan detail. Tujuannya adalah untuk membuat pembaca merasa seperti sedang berada di tempat atau situasi yang digambarkan.

Contoh descriptive text yang umum adalah deskripsi tentang tempat wisata, hewan, atau makanan. Namun, descriptive text juga bisa digunakan untuk menggambarkan hal-hal yang lebih abstrak seperti emosi atau suasana.

Rumus Descriptive Text

Setelah memahami apa itu descriptive text, kita perlu memahami rumus dasarnya. Rumus descriptive text terdiri dari tiga bagian: introduction, body, dan conclusion.

Introduction

Bagian introduction berfungsi untuk memperkenalkan objek atau topik yang akan digambarkan. Dalam introduction, kita perlu memberikan informasi dasar tentang objek tersebut seperti nama, tempat, atau waktu.

Misalnya, jika kita ingin menulis tentang tempat wisata Bali, kita bisa memulai dengan kalimat seperti ini: “Bali adalah sebuah pulau di Indonesia yang terkenal dengan keindahan alamnya.”

Body

Bagian body adalah bagian utama dari descriptive text. Di bagian ini, kita perlu memberikan deskripsi yang detail tentang objek yang digambarkan. Kita bisa menggunakan berbagai macam bahasa dan teknik untuk membuat deskripsi kita lebih menarik dan memikat pembaca.

Beberapa teknik yang bisa digunakan antara lain penggunaan adjective (kata sifat), simile (perumpamaan), metaphor (metafora), personification (personifikasi), dan lain-lain. Namun, kita perlu ingat bahwa tidak semua teknik harus digunakan dalam satu teks. Terkadang, kelebihan penggunaan teknik bisa membuat teks menjadi terlalu berat dan sulit dipahami.

Conclusion

Bagian conclusion berfungsi untuk menyimpulkan deskripsi yang telah diberikan. Kita bisa memberikan kesimpulan secara singkat tentang objek yang digambarkan atau memberikan rekomendasi kepada pembaca.

Misalnya, jika kita menulis tentang tempat wisata Bali, kita bisa menyimpulkan dengan kalimat seperti ini: “Bali adalah sebuah tempat yang sangat indah dan menarik untuk dikunjungi. Jangan lupa untuk berkunjung ke tempat-tempat wisata yang sudah terkenal seperti Ubud, Kuta, dan Tanah Lot.”

Contoh Descriptive Text

Untuk memudahkan pemahaman, berikut ini adalah contoh descriptive text tentang makanan:

Bakso adalah salah satu makanan khas Indonesia yang sangat terkenal. Bakso terbuat dari daging sapi atau ayam yang dihaluskan dan dicampur dengan bahan-bahan lain seperti tepung kanji atau tepung terigu. Bakso biasanya disajikan dalam mangkuk dengan kuah kaldu yang gurih dan pedas. Selain itu, bakso juga biasanya disajikan dengan mie, tahu, telur, dan sayuran seperti sawi dan seledri. Bakso memiliki tekstur yang kenyal dan lembut di dalamnya, sehingga sangat nikmat untuk dimakan. Biasanya, bakso dijual di warung atau pedagang kaki lima dengan harga yang terjangkau. Jangan lupa untuk mencicipi bakso saat berkunjung ke Indonesia!

Kesimpulan

Menulis descriptive text memang tidak mudah, tetapi dengan memahami rumus dasarnya, kita bisa membuat teks yang lebih menarik dan bermakna. Ingatlah untuk menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan teknik yang sesuai dengan topik yang digambarkan. Selamat mencoba dan sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Articles

Back to top button