Rumus Desil dan Persentil untuk Kaum Berotak
Hello Kaum Berotak! Apakah kamu pernah mendengar istilah desil dan persentil? Jika belum, jangan khawatir karena pada artikel ini kita akan membahasnya secara santai dan mudah dipahami.
Apa itu Desil?
Desil adalah salah satu ukuran statistik yang digunakan untuk mengelompokkan data ke dalam sepuluh bagian yang sama besar. Setiap bagian tersebut disebut desil. Misalnya, jika kita memiliki data gaji karyawan di sebuah perusahaan, kita dapat mengelompokkannya menjadi 10 bagian yang sama besar berdasarkan nilai tertinggi hingga terendah.
Rumus untuk menghitung desil adalah:
Desil ke-n = ((n/10) x (jumlah data + 1))
Dalam rumus di atas, n adalah nomor desil yang diinginkan. Misalnya, untuk mencari desil ke-5, maka n = 5. Jumlah data adalah jumlah data yang kita miliki. Misalnya, jika kita memiliki 50 data gaji karyawan, maka jumlah data = 50.
Apa itu Persentil?
Persentil adalah ukuran statistik yang digunakan untuk mengelompokkan data ke dalam seratus bagian yang sama besar. Setiap bagian tersebut disebut persentil. Misalnya, jika kita memiliki data nilai ujian siswa, kita dapat mengelompokkannya menjadi 100 bagian yang sama besar berdasarkan nilai tertinggi hingga terendah.
Rumus untuk menghitung persentil adalah:
Persentil ke-n = ((n/100) x (jumlah data + 1))
Dalam rumus di atas, n adalah nomor persentil yang diinginkan. Misalnya, untuk mencari persentil ke-75, maka n = 75. Jumlah data adalah jumlah data yang kita miliki. Misalnya, jika kita memiliki 100 data nilai ujian siswa, maka jumlah data = 100.
Contoh Penggunaan Desil
Untuk lebih memahami penggunaan desil, mari kita lihat contoh berikut:
Kita memiliki data gaji karyawan di sebuah perusahaan sebagai berikut:
2 juta, 3 juta, 4 juta, 5 juta, 6 juta, 7 juta, 8 juta, 9 juta, 10 juta, 11 juta
Untuk mencari desil ke-5, kita dapat menggunakan rumus:
Desil ke-5 = ((5/10) x (10 + 1)) = 5,5
Artinya, nilai desil ke-5 berada di antara data ke-5 dan ke-6, yaitu 6 juta dan 7 juta.
Contoh Penggunaan Persentil
Untuk lebih memahami penggunaan persentil, mari kita lihat contoh berikut:
Kita memiliki data nilai ujian siswa sebagai berikut:
50, 60, 70, 80, 90, 100
Untuk mencari persentil ke-75, kita dapat menggunakan rumus:
Persentil ke-75 = ((75/100) x (6 + 1)) = 5,25
Artinya, nilai persentil ke-75 berada di antara data ke-5 dan ke-6, yaitu 90 dan 100.
Kesimpulan
Desil dan persentil adalah ukuran statistik yang digunakan untuk mengelompokkan data menjadi beberapa bagian yang sama besar. Desil digunakan untuk mengelompokkan data menjadi 10 bagian, sedangkan persentil digunakan untuk mengelompokkan data menjadi 100 bagian. Rumus untuk menghitung desil dan persentil sangat sederhana dan mudah dipahami. Dengan menggunakan desil dan persentil, kita dapat memahami distribusi data dengan lebih baik.