Rumus DSCR: Panduan Lengkap untuk Kaum Berotak
Apa itu DSCR?
Hello Kaum Berotak! Kali ini kita akan membahas tentang rumus DSCR. Sebelum masuk ke dalam pembahasan, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu DSCR. DSCR merupakan singkatan dari Debt Service Coverage Ratio, yang merupakan rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan suatu perusahaan dalam membayar hutangnya. Rasio ini juga sering digunakan oleh bank untuk menentukan kelayakan suatu usaha untuk mendapatkan pinjaman.
Bagaimana Cara Menghitung DSCR?
Untuk menghitung DSCR, terdapat rumus yang harus dipahami terlebih dahulu. Rumus tersebut adalah:DSCR = (Laba Bersih + Biaya Bunga + Depresiasi) / (Angsuran Pokok + Bunga)Dalam rumus di atas, Laba Bersih adalah laba yang diperoleh setelah dikurangi semua biaya, termasuk biaya bunga. Biaya Bunga adalah biaya yang harus dibayarkan untuk hutang yang dimiliki. Sedangkan Depresiasi adalah pengurangan nilai aset yang telah diakui sebagai biaya dalam laporan keuangan. Angsuran Pokok adalah jumlah uang yang harus dibayarkan untuk melunasi hutang. Sedangkan Bunga adalah biaya yang harus dibayarkan sebagai imbalan atas pinjaman yang diberikan oleh bank.
Bagaimana Cara Membaca Hasil DSCR?
Setelah mengetahui cara menghitung DSCR, bagaimana cara membaca hasilnya? DSCR yang baik adalah di atas 1. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan untuk membayar hutangnya dengan lancar. Semakin tinggi DSCR, semakin baik pula kinerja perusahaan dalam membayar hutangnya. Sebaliknya, jika DSCR di bawah 1, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan kesulitan membayar hutangnya.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi DSCR
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi DSCR, di antaranya adalah:1. Pendapatan PerusahaanSemakin besar pendapatan perusahaan, semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayar hutangnya. 2. Biaya OperasionalSemakin rendah biaya operasional, semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayar hutangnya. 3. Suku BungaSemakin rendah suku bunga, semakin mudah perusahaan membayar hutangnya. Sebaliknya, jika suku bunga tinggi, perusahaan akan kesulitan membayar hutangnya. 4. Jumlah HutangSemakin banyak hutang yang dimiliki perusahaan, semakin rendah pula DSCR.
Keuntungan Menggunakan DSCR
Menggunakan DSCR memiliki beberapa keuntungan, di antaranya adalah:1. Menilai Kemampuan Perusahaan dalam Membayar HutangDSCR dapat membantu menilai kemampuan suatu perusahaan dalam membayar hutangnya. Hal ini dapat membantu bank dan investor untuk menentukan apakah suatu usaha layak untuk diberikan pinjaman atau tidak. 2. Meningkatkan Kredit ScoreDengan memiliki DSCR yang baik, perusahaan dapat meningkatkan kredit score-nya. Hal ini dapat membantu perusahaan dalam memperoleh pinjaman dengan suku bunga yang lebih rendah.
Kesimpulan
Dalam dunia bisnis, DSCR memiliki peranan yang sangat penting. DSCR dapat membantu menilai kemampuan suatu perusahaan dalam membayar hutangnya. Dengan mengetahui cara menghitung dan membaca hasil DSCR, perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya dalam membayar hutang. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Kaum Berotak. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!
Sumber: Investopedia