Rumus Harga Wajar Saham
Hello, Kaum Berotak! Apakah kamu pernah mendengar istilah “harga wajar saham”? Harga wajar saham adalah harga yang seharusnya dipatok oleh pasar berdasarkan nilai intrinsik suatu perusahaan. Dalam artikel ini, kita akan membahas rumus untuk menghitung harga wajar saham.
1. Pendekatan Dividen Discount Model (DDM)
Rumus DDM menghitung nilai saham berdasarkan prediksi pendapatan masa depan perusahaan dan dividen yang akan diberikan kepada pemegang saham. Rumusnya adalah:
Harga Wajar Saham = Dividen yang Diharapkan / (Rata-rata Pertumbuhan Dividen – Tingkat Diskonto)
Dimana, rata-rata pertumbuhan dividen dihitung berdasarkan data historis dividen perusahaan dan tingkat diskonto dihitung berdasarkan tingkat suku bunga pasar atau risiko investasi.
2. Pendekatan Price Earning Ratio (PER)
Pendekatan PER menghitung nilai saham berdasarkan rasio antara harga saham dan laba bersih perusahaan. Rumusnya adalah:
Harga Wajar Saham = PER x Laba Bersih Perusahaan
Nilai PER yang ideal berbeda-beda tergantung pada industri perusahaan dan kondisi pasar. Sebagai contoh, PER yang dianggap wajar untuk perusahaan teknologi biasanya lebih tinggi daripada PER untuk perusahaan manufaktur.
3. Pendekatan Price to Book Value (PBV)
Pendekatan PBV menghitung nilai saham berdasarkan rasio antara harga saham dan nilai buku perusahaan. Rumusnya adalah:
Harga Wajar Saham = PBV x Nilai Buku Perusahaan
Nilai PBV yang ideal tergantung pada industri perusahaan dan kondisi pasar. Sebagai contoh, nilai PBV untuk perusahaan yang bergerak di sektor keuangan biasanya lebih tinggi daripada PBV untuk perusahaan manufaktur.
4. Pendekatan Discounted Cash Flow (DCF)
Pendekatan DCF menghitung nilai saham berdasarkan prediksi arus kas masa depan perusahaan. Rumusnya adalah:
Harga Wajar Saham = (Nilai Arus Kas Masa Depan / (1 + Tingkat Diskonto) ^ Jangka Waktu) + Nilai Terminal
Dimana, nilai arus kas masa depan dihitung berdasarkan proyeksi pendapatan dan biaya perusahaan, tingkat diskonto dihitung berdasarkan tingkat suku bunga pasar atau risiko investasi, jangka waktu dihitung berdasarkan proyeksi masa depan perusahaan, dan nilai terminal dihitung berdasarkan nilai buku perusahaan.
5. Pendekatan Price to Sales Ratio (PSR)
Pendekatan PSR menghitung nilai saham berdasarkan rasio antara harga saham dan penjualan perusahaan. Rumusnya adalah:
Harga Wajar Saham = PSR x Penjualan Perusahaan
Nilai PSR yang ideal tergantung pada industri perusahaan dan kondisi pasar. Sebagai contoh, nilai PSR untuk perusahaan yang bergerak di sektor e-commerce biasanya lebih tinggi daripada PSR untuk perusahaan manufaktur.
Kesimpulan
Ada beberapa pendekatan untuk menghitung harga wajar saham, antara lain DDM, PER, PBV, DCF, dan PSR. Setiap pendekatan memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga investor perlu mempertimbangkan kondisi pasar dan profil risiko investasi sebelum memutuskan pendekatan mana yang akan digunakan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu, Kaum Berotak! Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya.