Rumus Hitung Leukosit: Cara Mudah Mengecek Kesehatan Anda
Hello Kaum Berotak! Apakah Anda ingin tahu tentang leukosit? Leukosit adalah salah satu jenis sel darah putih yang memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh kita. Kali ini, saya akan membahas tentang rumus hitung leukosit yang perlu Anda ketahui. Mari simak artikel ini sampai selesai!
Apa Itu Leukosit?
Sebelum membahas lebih jauh tentang rumus hitung leukosit, mari kita kenali dulu apa itu leukosit. Leukosit adalah sel darah putih yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh terhadap berbagai infeksi dan penyakit. Leukosit terdiri dari beberapa jenis, seperti neutrofil, eosinofil, basofil, limfosit, dan monosit. Setiap jenis leukosit memiliki peran yang berbeda dalam menjaga kesehatan tubuh kita.
Kenapa Perlu Menghitung Leukosit?
Setiap orang perlu menghitung jumlah leukosit dalam darahnya untuk mengetahui kondisi kesehatannya. Jumlah leukosit yang normal berkisar antara 4.500-11.000 sel/mm3. Jika jumlah leukosit terlalu rendah atau terlalu tinggi, hal ini dapat menunjukkan adanya masalah kesehatan yang perlu diatasi. Oleh karena itu, penting untuk menghitung leukosit secara teratur.
Cara Menghitung Leukosit
Untuk menghitung jumlah leukosit, biasanya dilakukan dengan melakukan tes darah lengkap (TDL) di laboratorium. Namun, bagi Anda yang ingin mengetahui cara menghitung leukosit secara mandiri, Anda bisa menggunakan rumus hitung leukosit. Rumus ini cukup sederhana dan mudah dipahami, yaitu:
Jumlah leukosit = Jumlah sel darah putih x Persentase jenis leukosit tertentu
Dalam rumus ini, Anda perlu mengetahui jumlah sel darah putih dan persentase jenis leukosit tertentu. Jumlah sel darah putih dapat dilihat dari hasil TDL, sedangkan persentase jenis leukosit dapat dilihat dari hasil diferensial leukosit.
Cara Membaca Hasil Diferensial Leukosit
Hasil diferensial leukosit adalah hasil tes yang menunjukkan persentase masing-masing jenis leukosit dalam darah. Hasil ini biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase atau angka absolut. Berikut adalah cara membaca hasil diferensial leukosit:
– Neutrofil: normalnya sekitar 40-60%, jika terlalu tinggi dapat menunjukkan adanya infeksi bakteri
– Eosinofil: normalnya sekitar 1-4%, jika terlalu tinggi dapat menunjukkan adanya infeksi parasit atau alergi
– Basofil: normalnya sekitar 0,5-1%, jika terlalu tinggi dapat menunjukkan adanya alergi atau penyakit hati dan tiroid
– Limfosit: normalnya sekitar 20-40%, jika terlalu tinggi dapat menunjukkan adanya infeksi virus atau autoimun
– Monosit: normalnya sekitar 2-8%, jika terlalu tinggi dapat menunjukkan adanya infeksi virus atau autoimun
Contoh Penghitungan Leukosit
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang rumus hitung leukosit, berikut adalah contoh penghitungan leukosit:
Jumlah sel darah putih dalam TDL = 7.000 sel/mm3
Persentase neutrofil dalam hasil diferensial leukosit = 50%
Jumlah leukosit = Jumlah sel darah putih x Persentase jenis leukosit tertentu
Jumlah leukosit = 7.000 sel/mm3 x 50%
Jumlah leukosit = 3.500 sel/mm3
Dari contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa jumlah leukosit normal dalam contoh tersebut adalah 3.500 sel/mm3.
Kapan Harus Menghitung Leukosit?
Menghitung leukosit sebaiknya dilakukan secara rutin sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan. Selain itu, Anda juga perlu menghitung leukosit jika mengalami gejala-gejala seperti demam, lelah, mudah sakit kepala, dan mudah terinfeksi. Hal ini dapat membantu dokter untuk mendiagnosis kondisi kesehatan Anda dengan lebih mudah.
Kesimpulan
Rumus hitung leukosit adalah cara mudah untuk menghitung jumlah leukosit dalam darah. Dengan mengetahui jumlah leukosit, kita dapat mengetahui kondisi kesehatan tubuh kita. Untuk menghitung leukosit, kita perlu mengetahui jumlah sel darah putih dan persentase jenis leukosit tertentu. Selain itu, kita juga perlu membaca hasil diferensial leukosit untuk mengetahui persentase masing-masing jenis leukosit dalam darah. Jangan lupa untuk menghitung leukosit secara teratur dan berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala-gejala yang mencurigakan.