Rumus Hukum Ampere: Mengenal Alat Ukur Listrik yang Banyak Dipakai
Hello Kaum Berotak! Apakah kamu pernah mendengar tentang rumus hukum ampere? Bagi mereka yang berkecimpung di dunia listrik, rumus ini tentu sudah tidak asing lagi. Namun, bagi yang belum familiar, artikel ini akan membahas secara lengkap tentang rumus hukum ampere.
Apa itu Rumus Hukum Ampere?
Rumus hukum ampere merupakan rumus yang digunakan untuk menghitung besarnya arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar listrik. Rumus ini dinamakan sesuai dengan nama ilmuwan Prancis, André-Marie Ampère, yang merupakan salah satu tokoh penting dalam bidang elektromagnetik.
Bagaimana Rumus Hukum Ampere Diterapkan?
Rumus hukum ampere diterapkan pada suatu rangkaian listrik yang terdiri dari penghantar listrik, sumber arus listrik, dan alat ukur arus listrik. Setelah rangkaian listrik disusun, alat ukur arus listrik akan diletakkan pada rangkaian tersebut untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir.
Untuk menghitung besarnya arus listrik tersebut, kita dapat menggunakan rumus hukum ampere, yaitu:
I = ΔQ/Δt
Di mana:
- I adalah besarnya arus listrik yang mengalir (dalam ampere atau A).
- ΔQ adalah besarnya muatan listrik yang mengalir dalam waktu Δt (dalam coulomb atau C).
- Δt adalah waktu yang diperlukan oleh muatan listrik untuk mengalir (dalam detik atau s).
Contoh Penerapan Rumus Hukum Ampere
Untuk memahami lebih jelas tentang bagaimana rumus hukum ampere diterapkan, mari kita lihat contoh berikut:
Sebuah kawat tembaga yang memiliki panjang 2 meter dan luas penampang 1 mm² dialiri arus listrik sebesar 2 A dalam waktu 10 detik. Berapakah banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam kawat tersebut?
Untuk menghitungnya, kita dapat menggunakan rumus hukum ampere:
I = ΔQ/Δt
Kita sudah mengetahui nilai I dan Δt, yaitu:
- I = 2 A
- Δt = 10 s
Untuk mencari nilai ΔQ, kita dapat memanipulasi rumus hukum ampere:
ΔQ = I x Δt
Jadi:
- ΔQ = 2 A x 10 s
- ΔQ = 20 C
Jadi, banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam kawat tersebut adalah 20 C.
Alat Ukur Arus Listrik
Untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar listrik, digunakan alat ukur arus listrik yang dinamakan amperemeter. Amperemeter merupakan salah satu alat ukur listrik yang banyak dipakai karena dapat membaca besarnya arus listrik dalam ampere.
Namun, perlu diingat bahwa saat menggunakan amperemeter, jangan menghubungkannya secara langsung pada sumber listrik. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada alat ukur dan membahayakan penggunanya. Sebaiknya, amperemeter dihubungkan secara seri pada rangkaian listrik yang akan diukur.
Kesimpulan
Dari artikel ini, kita telah mempelajari tentang rumus hukum ampere, yaitu rumus yang digunakan untuk menghitung besarnya arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar listrik. Selain itu, kita juga mempelajari contoh penerapan rumus hukum ampere dan alat ukur arus listrik yang banyak dipakai.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu yang ingin belajar lebih dalam tentang dunia listrik. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!