Rumus Jarak Euclidean: Konsep dan Contoh Penggunaannya
Kenalan Dulu dengan Kaum Berotak
Hello Kaum Berotak! Bagaimana kabar kalian hari ini? Kali ini saya ingin membahas tentang rumus jarak Euclidean. Mungkin beberapa dari kalian sudah familiar dengan konsep ini, tapi bagi yang belum, jangan khawatir karena saya akan menjelaskannya secara lengkap dan santai.
Rumus jarak Euclidean merupakan salah satu konsep dasar dalam matematika dan statistik. Rumus ini digunakan untuk mengukur jarak atau distance antara dua titik dalam ruang dimensi tertentu. Konsep ini sangat penting dalam berbagai bidang, seperti ilmu fisika, ekonomi, dan teknik.
Misalnya, dalam dunia data science, rumus jarak Euclidean digunakan untuk mengukur jarak antara dua data point dalam suatu dataset. Dengan mengetahui jarak ini, kita dapat memahami hubungan antara kedua data point tersebut, dan memprediksi pola-pola yang mungkin terjadi di masa depan.
Nah, sekarang mari kita lihat rumus jarak Euclidean secara lebih detail.
Cara Menghitung Rumus Jarak Euclidean
Rumus jarak Euclidean pada dasarnya adalah perhitungan jarak antara dua titik dalam ruang dimensi n. Misalnya, jika kita memiliki dua titik A dan B dalam ruang 2D, maka rumus jarak Euclidean dapat dihitung dengan rumus berikut:
d(A,B) = √((xB – xA)2 + (yB – yA)2)
Di mana xA, yA adalah koordinat titik A, dan xB, yB adalah koordinat titik B.
Dalam kasus ruang dimensi yang lebih tinggi, rumus jarak Euclidean juga dapat dihitung menggunakan rumus yang serupa, yaitu:
d(A,B) = √((xB – xA)2 + (yB – yA)2 + … + (nB – nA)2)
Di mana nA, nB adalah koordinat titik A dan B dalam ruang dimensi n.
Contoh Penggunaan Rumus Jarak Euclidean
Untuk memahami lebih jelas tentang rumus jarak Euclidean, mari kita lihat contoh penggunaannya dalam dunia nyata.
Misalnya, kita memiliki data set yang berisi informasi tentang berat dan tinggi badan sekelompok orang. Kita ingin mengukur jarak antara dua orang dalam data set tersebut menggunakan rumus jarak Euclidean.
Pertama-tama, kita harus mengubah data set tersebut ke dalam bentuk koordinat dalam ruang 2D (tinggi badan dan berat badan). Misalnya, kita memiliki data set berikut:
Nama | Berat Badan | Tinggi Badan |
---|---|---|
A | 60 kg | 170 cm |
B | 70 kg | 180 cm |
C | 55 kg | 165 cm |
D | 80 kg | 175 cm |
Untuk mengukur jarak antara dua orang dalam data set tersebut, misalnya orang A dan B, kita dapat menghitung rumus jarak Euclidean sebagai berikut:
d(A,B) = √((beratB – beratA)2 + (tinggiB – tinggiA)2)
Jadi, jika kita ingin mengukur jarak antara orang A dan B, maka kita dapat menghitung:
d(A,B) = √((70 kg – 60 kg)2 + (180 cm – 170 cm)2) = 14.14 cm
Dengan mengetahui jarak antara dua orang dalam data set tersebut, kita dapat memahami hubungan antara kedua orang tersebut, dan memprediksi pola-pola yang mungkin terjadi di masa depan.
Kesimpulan
Rumus jarak Euclidean merupakan konsep dasar dalam matematika dan statistik. Rumus ini digunakan untuk mengukur jarak atau distance antara dua titik dalam ruang dimensi tertentu. Konsep ini sangat penting dalam berbagai bidang, seperti ilmu fisika, ekonomi, dan teknik. Dalam data science, rumus jarak Euclidean digunakan untuk mengukur jarak antara dua data point dalam suatu dataset, sehingga kita dapat memahami hubungan antara kedua data point tersebut, dan memprediksi pola-pola yang mungkin terjadi di masa depan.
Semoga artikel ini dapat membantu kalian memahami konsep dasar tentang rumus jarak Euclidean. Jangan ragu untuk mencari tahu lebih lanjut tentang konsep ini dan menerapkannya dalam bidang yang kalian minati. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!