Rumus Kekuatan Lensa Hipermetropi
Halo Kaum Berotak, Apa Itu Hipermetropi?
Sebelum membahas rumus kekuatan lensa hipermetropi, mari kita bahas dulu apa itu hipermetropi. Hipermetropi atau yang juga dikenal dengan sebutan rabun jauh adalah kondisi dimana mata tidak dapat fokus dengan baik pada objek yang berada di dekat.
Seiring dengan bertambahnya usia, kecenderungan untuk mengalami hipermetropi semakin tinggi. Hal ini disebabkan oleh penurunan kemampuan otot mata untuk menyesuaikan bentuk lensa.
Bagaimana Cara Menghitung Kekuatan Lensa Hipermetropi?
Untuk menghitung kekuatan lensa yang diperlukan pada hipermetropi, kita perlu menggunakan rumus yang cukup sederhana. Rumus tersebut adalah:
K = (1 / f) – (1 / o)
Dimana:
K = kekuatan lensa dalam satuan diopter (D)
f = jarak fokus lensa dalam meter (m)
o = jarak objek dalam meter (m)
Contoh Penggunaan Rumus Kekuatan Lensa Hipermetropi
Untuk lebih memahami penggunaan rumus kekuatan lensa hipermetropi, mari kita lihat contoh berikut:
Seorang pasien dengan hipermetropi memiliki jarak fokus mata sejauh 50 cm. Jarak objek yang ingin dilihat adalah 25 cm. Berapa kekuatan lensa yang diperlukan?
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengubah jarak fokus mata menjadi meter dengan cara membaginya dengan 100. Dalam hal ini, jarak fokus mata yang semula 50 cm menjadi 0,5 m. Selanjutnya, kita dapat menggunakan rumus kekuatan lensa hipermetropi.
K = (1 / f) – (1 / o)
K = (1 / 0.5) – (1 / 0.25)
K = 2 – 4
K = -2 D
Dari hasil perhitungan di atas, kekuatan lensa yang diperlukan adalah -2 D.
Kesimpulan
Itulah rumus kekuatan lensa hipermetropi yang dapat digunakan untuk menghitung kekuatan lensa yang diperlukan pada kondisi hipermetropi. Dengan memahami rumus ini, Anda dapat membantu pasien hipermetropi dalam memilih lensa yang sesuai dengan kondisinya. Selalu ingat untuk berkonsultasi dengan dokter mata terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membeli lensa. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!