RUMUS

Rumus Kimia Pewarna Makanan

Hello Kaum Berotak! Apakah kamu pernah makan makanan yang berwarna-warni? Tentunya pernah, bukan? Salah satu bahan yang membuat makanan menjadi berwarna-warni adalah pewarna makanan. Pewarna makanan sendiri terdiri dari berbagai macam jenis, mulai dari alami hingga buatan. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang rumus kimia pewarna makanan secara santai dan mudah dipahami.

Pewarna Makanan Alami

Pewarna makanan alami berasal dari bahan-bahan yang ditemukan secara alami di alam. Beberapa bahan alami yang sering digunakan sebagai pewarna makanan adalah kunyit, wortel, bit, dan lain-lain. Pewarna makanan alami ini biasanya diambil dari bagian yang paling berwarna dari tumbuhan atau buah. Misalnya, kunyit diambil dari akar kunyit yang berwarna kuning yang cerah.

Sebagai contoh, rumus kimia pewarna makanan alami yang diambil dari kunyit adalah Curcumin. Curcumin memiliki rumus kimia C21H20O6 dan digunakan sebagai pewarna makanan kuning atau oranye.

Pewarna Makanan Buatan

Pewarna makanan buatan dibuat dari bahan-bahan kimia sintetis yang dibuat di laboratorium. Pewarna makanan buatan ini biasanya lebih terang dan tahan lama dibandingkan dengan pewarna makanan alami. Beberapa pewarna makanan buatan yang sering digunakan adalah Tartrazine (E102), Sunset Yellow (E110), dan lain-lain.

Sebagai contoh, rumus kimia pewarna makanan buatan yang sering digunakan yaitu Tartrazine (E102). Tartrazine memiliki rumus kimia C16H9N4Na3O9S2 dan digunakan sebagai pewarna makanan kuning atau hijau.

Campuran Pewarna Makanan

Seringkali, pewarna makanan ditemukan dalam bentuk campuran. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat pewarna makanan yang dicampur ini bisa berasal dari pewarna makanan alami maupun buatan. Contohnya, pewarna makanan merah bisa didapatkan dari campuran antara pewarna makanan alami seperti bit dengan pewarna makanan buatan seperti Allura Red (E129).

Sebagai contoh, rumus kimia pewarna makanan yang dicampur adalah campuran antara pewarna makanan alami bit (C24H26N2O4) dan pewarna makanan buatan Allura Red (E129) yang memiliki rumus kimia C18H14N2Na2O8S2.

Bagaimana Pewarna Makanan Bekerja?

Sekarang kita tahu apa saja jenis pewarna makanan dan rumus kimia yang digunakan. Namun, bagaimana pewarna makanan bekerja dalam makanan?

Pewarna makanan bekerja dengan cara menyerap cahaya. Ketika cahaya mengenai permukaan makanan yang diwarnai, pewarna makanan menyerap cahaya tersebut dan menunjukkan warna tertentu. Misalnya, ketika kamu melihat sebuah kue yang diwarnai hijau, sebenarnya pewarna makanan hijau yang digunakan menyerap cahaya dan memantulkan warna hijau.

Apakah Pewarna Makanan Aman?

Meskipun pewarna makanan sudah banyak digunakan dalam makanan sehari-hari, beberapa orang masih merasa khawatir tentang keamanan penggunaannya. Sebenarnya, penggunaan pewarna makanan dalam jumlah yang tepat dan dalam bentuk yang aman tidak akan menyebabkan efek negatif bagi kesehatan.

Namun, perlu diingat bahwa terlalu banyak mengonsumsi pewarna makanan bisa berbahaya bagi kesehatan. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi akibat konsumsi pewarna makanan yang berlebihan adalah alergi, sakit kepala, hiperaktif, dan lain-lain.

Kesimpulan

Setelah membaca artikel ini, kita sudah mengetahui bahasan tentang rumus kimia pewarna makanan. Ada dua jenis pewarna makanan, yaitu pewarna makanan alami dan buatan. Selain itu, kita juga sudah mengetahui bagaimana pewarna makanan bekerja dalam makanan dan apakah penggunaannya aman atau tidak.

Terakhir, ingatlah bahwa penggunaan pewarna makanan dalam jumlah yang tepat dan aman tidak akan menyebabkan efek negatif bagi kesehatan. Namun, perlu diingat bahwa terlalu banyak mengonsumsi pewarna makanan bisa berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu, konsumsilah makanan yang sehat dan seimbang. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Articles

Back to top button