Rumus Koefisien Determinasi r2
Pengenalan
Hello Kaum Berotak! Apakah kamu familiar dengan koefisien determinasi r2? Jika belum, jangan khawatir. Artikel ini akan membantu kamu memahami konsep dan aplikasi dari rumus koefisien determinasi r2.Koefisien determinasi r2 adalah ukuran seberapa baik data yang diamati cocok dengan model yang dihasilkan. Dalam kata lain, r2 mengukur seberapa besar variabilitas dalam data yang dapat dijelaskan oleh model yang dibuat. Koefisien determinasi r2 berkisar dari 0 hingga 1, dan semakin dekat ke 1, semakin baik penjelasan model terhadap data.
Penerapan
Rumus koefisien determinasi r2 dapat diterapkan pada banyak jenis model, termasuk model regresi linear dan model non-linear. Misalnya, jika kamu memiliki data tentang tinggi dan berat badan sekelompok orang, kamu dapat membuat model regresi linear untuk memprediksi berat badan berdasarkan tinggi.Setelah membuat model regresi, kamu dapat menghitung koefisien determinasi r2 untuk menentukan seberapa baik model tersebut dalam menjelaskan hubungan antara tinggi dan berat badan. Jika r2 mendekati 1, maka model tersebut sangat bagus dalam memprediksi berat badan berdasarkan tinggi.
Cara Menghitung
Rumus koefisien determinasi r2 adalah:r2 = 1 – (SSres / SStot)Dimana SSres adalah jumlah kuadrat residual (selisih antara data yang diamati dan data yang diprediksi oleh model), dan SStot adalah jumlah kuadrat total (selisih antara data yang diamati dan rata-rata data).Untuk menghitung r2, kamu perlu terlebih dahulu menghitung SSres dan SStot dari model yang telah dibuat. Selanjutnya, tinggal masukkan nilai SSres dan SStot ke dalam rumus di atas, dan kamu akan mendapatkan nilai r2.
Interpretasi
Interpretasi dari nilai r2 bergantung pada konteks penggunaannya. Secara umum, semakin tinggi nilai r2, semakin baik model dalam menjelaskan variabilitas dalam data. Namun, nilai r2 yang terlalu tinggi juga dapat menunjukkan overfitting, yaitu model yang terlalu kompleks dan hanya cocok untuk data tertentu saja.Sebaliknya, nilai r2 yang terlalu rendah dapat menunjukkan bahwa model yang dibuat tidak cukup baik atau tidak cocok untuk data tersebut. Oleh karena itu, penting untuk mengambil keseimbangan antara penjelasan model dan kompleksitas model.
Kesimpulan
Koefisien determinasi r2 adalah ukuran seberapa baik data yang diamati cocok dengan model yang dihasilkan. Rumus koefisien determinasi r2 dapat diterapkan pada banyak jenis model, dan digunakan untuk mengevaluasi seberapa baik model dalam menjelaskan variabilitas dalam data.Untuk menghitung r2, kamu perlu terlebih dahulu menghitung SSres dan SStot dari model yang telah dibuat, dan kemudian masukkan nilai tersebut ke dalam rumus r2. Interpretasi dari nilai r2 bergantung pada konteks penggunaannya, dan perlu diambil keseimbangan antara penjelasan model dan kompleksitas model.Semoga artikel ini membantu kamu memahami konsep dan aplikasi dari rumus koefisien determinasi r2. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!