Rumus Laju Endap Darah: Cara Mudah Mengecek Kesehatan Tubuhmu
Hello Kaum Berotak! Apakah kamu pernah mendengar tentang “rumus laju endap darah”? Bagi kamu yang belum tahu, rumus laju endap darah adalah salah satu tes kesehatan yang sering dilakukan oleh dokter untuk mengetahui apakah tubuhmu sedang mengalami peradangan atau tidak. Tes ini cukup mudah dilakukan dan tidak memerlukan pengambilan sampel darah yang rumit. Yuk, mari kita pelajari lebih lanjut tentang rumus laju endap darah!
Apa Itu Rumus Laju Endap Darah?
Rumus laju endap darah atau yang biasa disingkat dengan RLED adalah tes laboratorium yang digunakan untuk mengukur kecepatan sedimentasi eritrosit atau laju endap darah. Eritrosit atau sel darah merah adalah sel darah yang berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Ketika terjadi peradangan atau infeksi, maka akan terjadi peningkatan produksi protein dalam tubuh yang disebut dengan C-Reactive Protein atau CRP. Protein ini akan membuat eritrosit saling menempel dan membentuk gumpalan yang lebih berat dan cepat mengendap di dalam tabung uji. Dalam tes RLED, kecepatan sedimentasi eritrosit diukur dalam satuan milimeter per jam (mm/jam).
Kenapa Harus Melakukan Tes RLED?
Tes RLED merupakan salah satu cara untuk mengetahui apakah tubuhmu sedang mengalami peradangan atau tidak. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan peningkatan laju endap darah antara lain:
- Infeksi bakteri atau virus
- Penyakit autoimun, seperti lupus dan rheumatoid arthritis
- Kanker
- Penyakit hati
- Gangguan pembekuan darah
Dengan mengetahui hasil tes RLED, dokter dapat mendiagnosis kondisi yang mendasarinya dan memberikan pengobatan yang tepat.
Bagaimana Cara Melakukan Tes RLED?
Tes RLED cukup mudah dilakukan dan tidak memerlukan persiapan khusus. Biasanya, dokter akan meminta kamu duduk atau berbaring dengan lengan yang akan diambil sampel darahnya diangkat ke atas. Setelah itu, dokter akan membersihkan kulit di sekitar area pengambilan darah dengan alkohol atau antiseptik lainnya. Dokter kemudian akan mengambil sampel darah melalui jarum suntik yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah di lenganmu. Setelah itu, dokter akan menempatkan sampel darahmu ke dalam tabung uji dan menandai tinggi dari permukaan darah di dalam tabung uji. Tabung uji kemudian akan dibiarkan selama 1 jam dan dokter akan mengukur laju endap darahmu dalam satuan mm/jam.
Bagaimana Hasil Tes RLED Dianalisis?
Hasil tes RLED akan dinyatakan dalam satuan mm/jam. Normalnya, laju endap darah pada pria dewasa adalah antara 0-15 mm/jam dan pada wanita dewasa adalah antara 0-20 mm/jam. Namun, nilai normal dapat bervariasi tergantung pada usia, jenis kelamin, dan faktor lainnya. Jika hasil tes RLEDmu melebihi nilai normal, maka kemungkinan besar kamu sedang mengalami peradangan atau infeksi. Namun, hasil tes RLED yang tinggi tidak dapat digunakan sebagai satu-satunya dasar untuk mendiagnosis penyakit tertentu. Doktermu akan mengevaluasi hasil tes RLEDmu bersama dengan gejala lain yang kamu alami dan tes laboratorium lainnya untuk membuat diagnosis yang akurat.
Apakah Ada Efek Samping dari Tes RLED?
Tes RLED merupakan tes yang relatif aman dan tidak menyebabkan efek samping yang serius. Namun, seperti halnya tes darah lainnya, tes RLED dapat menyebabkan beberapa efek samping ringan seperti:
- Nyeri atau rasa sakit pada area pengambilan sampel darah
- Bengkak pada area pengambilan sampel darah
- Pusing atau lemas
Jika kamu mengalami efek samping yang tidak normal setelah melakukan tes RLED, segera hubungi doktermu.
Bagaimana Cara Menjaga Kesehatan Tubuh agar Tidak Mengalami Peradangan?
Untuk menjaga kesehatan tubuh agar tidak mengalami peradangan, kamu dapat melakukan beberapa tips berikut:
- Makan makanan sehat dan seimbang
- Rajin berolahraga
- Menghindari stres yang berlebihan
- Tidur cukup
- Menghindari merokok dan alkohol
- Rajin melakukan pemeriksaan kesehatan rutin
Dengan melakukan tips di atas, kamu dapat menjaga kesehatan tubuhmu agar tetap prima dan terhindar dari peradangan atau infeksi.
Kesimpulan
Rumus laju endap darah atau RLED adalah tes laboratorium yang digunakan untuk mengukur kecepatan sedimentasi eritrosit atau laju endap darah. Tes ini dilakukan untuk mengetahui apakah tubuhmu sedang mengalami peradangan atau tidak. Dengan mengetahui hasil tes RLED, dokter dapat mendiagnosis kondisi yang mendasarinya dan memberikan pengobatan yang tepat. Tes RLED tidak menyebabkan efek samping yang serius dan cukup mudah dilakukan. Agar terhindar dari peradangan atau infeksi, kamu dapat melakukan beberapa tips menjaga kesehatan tubuh seperti makan makanan sehat, berolahraga, menghindari stres, tidur cukup, dan rajin melakukan pemeriksaan kesehatan rutin.