RUMUS

Rumus Lilitan Primer dan Sekunder

Hello Kaum Berotak! Apakah kamu pernah mendengar tentang rumus lilitan primer dan sekunder? Jika belum, maka kamu berada di tempat yang tepat. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap tentang rumus lilitan primer dan sekunder dengan bahasa yang santai dan mudah dipahami. So, let’s get started!

Apa itu Lilitan?

Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang rumus lilitan primer dan sekunder, alangkah baiknya jika kita mengenal terlebih dahulu tentang lilitan. Lilitan adalah kumpulan kawat atau kabel yang diatur secara spiral atau melingkar pada inti atau benda yang lebih besar. Lilitan digunakan dalam berbagai aplikasi seperti motor, generator, trafo, dan sebagainya.

Rumus Lilitan Primer

Rumus lilitan primer adalah rumus yang digunakan untuk menghitung jumlah lilitan pada kumparan primer pada sebuah trafo. Kumparan primer adalah kumparan yang terhubung langsung dengan sumber listrik. Berikut adalah rumus lilitan primer:

Np = (Vs x 10^8) / (4.44 x B x f x Ac)

Dimana:

  • Np = Jumlah lilitan pada kumparan primer
  • Vs = Tegangan input trafo
  • B = Fluks magnetik pada inti trafo
  • f = Frekuensi input trafo
  • Ac = Luas penampang inti trafo

Dengan menggunakan rumus lilitan primer, kita dapat menghitung jumlah lilitan pada kumparan primer dengan cepat dan akurat. Namun, perlu diingat bahwa rumus ini hanya berlaku untuk trafo dengan inti yang sama.

Rumus Lilitan Sekunder

Selain rumus lilitan primer, kita juga perlu mengenal rumus lilitan sekunder. Rumus ini digunakan untuk menghitung jumlah lilitan pada kumparan sekunder pada sebuah trafo. Kumparan sekunder adalah kumparan yang terhubung dengan beban atau pemakaian listrik. Berikut adalah rumus lilitan sekunder:

Ns = (Np x Vs) / Vp

Dimana:

  • Ns = Jumlah lilitan pada kumparan sekunder
  • Np = Jumlah lilitan pada kumparan primer
  • Vs = Tegangan output trafo
  • Vp = Tegangan input trafo

Dengan menggunakan rumus lilitan sekunder, kita dapat menghitung jumlah lilitan pada kumparan sekunder dengan mudah dan cepat. Namun, perlu diingat bahwa rumus ini hanya berlaku untuk trafo dengan inti yang sama.

Contoh Soal

Untuk lebih memahami tentang rumus lilitan primer dan sekunder, mari kita lihat sebuah contoh soal berikut:

Sebuah trafo memiliki tegangan input sebesar 220 V dan tegangan output sebesar 12 V. Fluks magnetik pada inti trafo adalah 1 T, frekuensi input trafo adalah 50 Hz, dan luas penampang inti trafo adalah 0,002 m^2. Jika jumlah lilitan pada kumparan primer adalah 1000, berapa jumlah lilitan pada kumparan sekunder?

Langkah pertama adalah menggunakan rumus lilitan primer untuk menghitung jumlah lilitan pada kumparan primer:

Np = (Vs x 10^8) / (4.44 x B x f x Ac)

Np = (220 x 10^8) / (4.44 x 1 x 50 x 0,002)

Np = 2513,51

Langkah kedua adalah menggunakan rumus lilitan sekunder untuk menghitung jumlah lilitan pada kumparan sekunder:

Ns = (Np x Vs) / Vp

Ns = (2513,51 x 12) / 220

Ns = 136,78

Dari hasil perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa jumlah lilitan pada kumparan sekunder adalah sebesar 136,78.

Kesimpulan

Secara singkat, rumus lilitan primer dan sekunder adalah rumus yang digunakan untuk menghitung jumlah lilitan pada kumparan primer dan kumparan sekunder pada sebuah trafo. Dengan menggunakan rumus ini, kita dapat menghitung jumlah lilitan dengan cepat dan akurat. Namun, perlu diingat bahwa rumus ini hanya berlaku untuk trafo dengan inti yang sama. Oleh karena itu, sebelum menggunakan rumus ini, pastikan bahwa inti trafo yang digunakan sama dengan inti trafo pada rumus.

Sampai Jumpa Kembali di Artikel Menarik Lainnya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Articles

Back to top button