RUMUS

Rumus Mencari Torsi

Apa itu Torsi?

Hello Kaum Berotak! Kita akan membahas tentang rumus mencari torsi. Sebelum itu, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu torsi. Torsi adalah sebuah gaya yang disebabkan oleh suatu benda yang berputar. Gaya ini memiliki arah tegak lurus dengan sumbu rotasi. Torsi diukur dalam satuan Newton meter (Nm).

Rumus Dasar Torsi

Rumus dasar torsi adalah T = F x r, dimana T merupakan torsi, F merupakan gaya yang diberikan, dan r merupakan jarak antara sumbu rotasi dengan titik aplikasi gaya. Rumus ini hanya berlaku apabila gaya yang diberikan sejajar dengan sumbu rotasi. Misalkan sebuah benda memiliki gaya sebesar 50 N yang diberikan pada jarak 0,5 m dari sumbu rotasi. Maka, torsi yang dihasilkan adalah 25 Nm.

Torsi pada Benda Berbentuk Silinder

Pada benda berbentuk silinder, torsi dapat dihitung menggunakan rumus T = F x r x sin(θ), dimana θ merupakan sudut antara gaya dengan sumbu rotasi. Sebagai contoh, sebuah silinder dengan jari-jari 0,2 m dan panjang 1 m diberikan gaya sebesar 100 N pada sudut 60 derajat terhadap sumbu rotasi. Maka, torsi yang dihasilkan adalah 16,33 Nm.

Torsi pada Mesin

Torsi pada mesin dapat dihitung menggunakan rumus T = P / ω, dimana P merupakan daya yang dihasilkan oleh mesin dalam satuan Watt (W) dan ω merupakan kecepatan putar mesin dalam satuan rad/s. Contohnya, sebuah mesin dengan daya 1000 W dan kecepatan putar 50 rad/s akan menghasilkan torsi sebesar 20 Nm.

Perhitungan Torsi pada Roda Mobil

Torsi pada roda mobil dapat dihitung menggunakan rumus T = F x r x i, dimana F merupakan gaya yang diberikan pada roda, r merupakan jarak antara pusat roda dengan titik aplikasi gaya, dan i merupakan rasio gigi penggerak. Sebagai contoh, sebuah mobil memiliki gaya sebesar 500 N yang diberikan pada jarak 0,3 m dari pusat roda dengan rasio gigi penggerak 3:1. Maka, torsi yang dihasilkan pada roda mobil adalah 450 Nm.

Perhitungan Torsi pada Motor Listrik

Torsi pada motor listrik dapat dihitung menggunakan rumus T = (V x I x k) / ω, dimana V merupakan tegangan listrik, I merupakan arus listrik, k merupakan konstanta motor listrik, dan ω merupakan kecepatan putar motor dalam satuan rad/s. Sebagai contoh, sebuah motor listrik dengan tegangan 24 V, arus 5 A, konstanta motor 0,1 Nm/A, dan kecepatan putar 500 rad/s akan menghasilkan torsi sebesar 2,4 Nm.

Torsi pada Benda Berbentuk Segitiga

Torsi pada benda berbentuk segitiga dapat dihitung menggunakan rumus T = (a x b x c) / (4 x R), dimana a, b, dan c merupakan panjang sisi segitiga dan R merupakan jari-jari lingkaran yang melalui titik-titik segitiga. Sebagai contoh, sebuah benda berbentuk segitiga dengan panjang sisi 3, 4, dan 5 cm memiliki jari-jari lingkaran yang melalui titik-titik segitiga sebesar 2,5 cm. Maka, torsi yang dihasilkan pada benda tersebut adalah 0,075 Nm.

Perhitungan Torsi pada Gearbox

Torsi pada gearbox dapat dihitung menggunakan rumus T2 = T1 x i, dimana T1 merupakan torsi yang diberikan pada input gearbox dan T2 merupakan torsi yang dihasilkan pada output gearbox. Sedangkan i merupakan rasio gigi gearbox. Contohnya, sebuah gearbox dengan torsi input 10 Nm dan rasio gigi 3:1 akan menghasilkan torsi output sebesar 30 Nm.

Torsi pada Benda Berbentuk Elips

Torsi pada benda berbentuk elips dapat dihitung menggunakan rumus T = (a x b x F) / (4 x R), dimana a dan b merupakan panjang sumbu elips, F merupakan gaya yang diberikan pada pusat elips, dan R merupakan jari-jari lingkaran yang melalui titik-titik elips. Sebagai contoh, sebuah benda berbentuk elips dengan panjang sumbu 6 cm dan 4 cm diberikan gaya sebesar 100 N pada pusat elips dengan jari-jari lingkaran 5 cm. Maka, torsi yang dihasilkan pada benda tersebut adalah 10 Nm.

Torsi pada Benda Berbentuk Bola

Torsi pada benda berbentuk bola dapat dihitung menggunakan rumus T = (3 x F x R x sin(θ)) / 2, dimana F merupakan gaya yang diberikan pada pusat bola, R merupakan jari-jari bola, dan θ merupakan sudut antara gaya dengan sumbu rotasi. Contohnya, sebuah bola dengan jari-jari 10 cm diberikan gaya sebesar 50 N pada sudut 45 derajat terhadap sumbu rotasi. Maka, torsi yang dihasilkan pada bola tersebut adalah 22,5 Nm.

Perhitungan Torsi pada Turbin Angin

Torsi pada turbin angin dapat dihitung menggunakan rumus T = (1/2 x ρ x A x V^2 x Cp) / ω, dimana ρ merupakan massa jenis udara, A merupakan luas daerah yang dilalui oleh baling-baling, V merupakan kecepatan angin, Cp merupakan koefisien daya turbin angin, dan ω merupakan kecepatan putar turbin. Sebagai contoh, sebuah turbin angin dengan massa jenis udara 1,2 kg/m^3, luas daerah 10 m^2, kecepatan angin 5 m/s, koefisien daya 0,4, dan kecepatan putar 50 rad/s akan menghasilkan torsi sebesar 212,3 Nm.

Perhitungan Torsi pada Pompa

Torsi pada pompa dapat dihitung menggunakan rumus T = (Q x H x ρ) / η, dimana Q merupakan debit air, H merupakan ketinggian pengangkatan air, ρ merupakan massa jenis air, dan η merupakan efisiensi pompa. Contohnya, sebuah pompa dengan debit air 100 liter/menit, ketinggian pengangkatan 10 m, massa jenis air 1000 kg/m^3, dan efisiensi 0,8 akan menghasilkan torsi sebesar 13,3 Nm.

Torsi pada Benda Berbentuk Trapesium

Torsi pada benda berbentuk trapesium dapat dihitung menggunakan rumus T = (a + b) x h x F / 2, dimana a dan b merupakan panjang sisi atas dan bawah trapesium, h merupakan tinggi trapesium, dan F merupakan gaya yang diberikan pada pusat trapesium. Sebagai contoh, sebuah benda berbentuk trapesium dengan panjang sisi atas 5 cm, sisi bawah 10 cm, tinggi 8 cm diberikan gaya sebesar 50 N pada pusat trapesium. Maka, torsi yang dihasilkan pada benda tersebut adalah 200 Nm.

Torsi pada Benda Berbentuk Prisma

Torsi pada benda berbentuk prisma dapat dihitung menggunakan rumus T = (a x b x F) / (4 x R), dimana a dan b merupakan panjang sisi alas prisma, F merupakan gaya yang diberikan pada pusat prisma, dan R merupakan jari-jari lingkaran yang melalui titik-titik prisma. Sebagai contoh, sebuah benda berbentuk prisma dengan panjang sisi alas 6 cm dan 8 cm diberikan gaya sebesar 100 N pada pusat prisma dengan jari-jari lingkaran 5 cm. Maka, torsi yang dihasilkan pada benda tersebut adalah 33,33 Nm.

Torsi pada Benda Berbentuk Baji

Torsi pada benda berbentuk baji dapat dihitung menggunakan rumus T = (a x F) / (2 x R), dimana a merupakan panjang sisi baji, F merupakan gaya yang diberikan pada pusat baji, dan R merupakan jari-jari lingkaran yang melalui titik-titik baji. Sebagai contoh, sebuah benda berbentuk baji dengan panjang sisi 10 cm diberikan gaya sebesar 50 N pada pusat baji dengan jari-jari lingkaran 6 cm. Maka, torsi yang dihasilkan pada benda tersebut adalah 41,67 Nm.

Torsi pada Benda Berbentuk Kerucut

Torsi pada benda berbentuk kerucut dapat dihitung menggunakan rumus T = (F x R) / 2, dimana F merupakan gaya yang diberikan pada pusat kerucut dan R merupakan jari-jari lingkaran yang melalui titik-titik kerucut. Contohnya, sebuah kerucut dengan jari-jari 5 cm diberikan gaya sebesar 100 N pada pusat kerucut. Maka, torsi yang dihasilkan pada kerucut tersebut adalah 250 Nm.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang berbagai rumus untuk mencari torsi pada berbagai jenis benda seperti silinder, mesin, roda mobil, motor listrik, gear box, turbin angin, pompa, dan berbagai bentuk geometris lainnya. Penting untuk memahami rumus-rumus ini agar dapat menghitung torsi dengan tepat dan akurat. Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!

Sumber gambar: https://www.freepik.com/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Articles

Back to top button