Rumus Menghitung Harga Obligasi untuk Kaum Berotak
Hello Kaum Berotak! Apa kabar? Kali ini kita akan membahas tentang rumus menghitung harga obligasi. Bagi kamu yang sudah familiar dengan dunia investasi, pasti sudah tidak asing lagi dengan obligasi. Obligasi merupakan salah satu jenis investasi yang cukup popular di kalangan investor. Namun, sebelum memutuskan untuk berinvestasi di obligasi, kamu perlu memahami terlebih dahulu cara menghitung harga obligasi.
Apa itu Obligasi?
Sebelum membahas tentang rumus menghitung harga obligasi, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu obligasi. Obligasi adalah surat utang atau surat berharga jangka panjang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah dengan tujuan untuk memperoleh dana dari investor. Dalam obligasi, investor akan meminjamkan uangnya kepada pihak yang menerbitkan obligasi dan akan menerima pembayaran bunga secara berkala dan pembayaran pokok pada saat jatuh tempo.
Berapa Harga Obligasi?
Harga obligasi dapat berubah-ubah dari waktu ke waktu. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti tingkat suku bunga, risiko kredit, jangka waktu, dan likuiditas. Harga obligasi bisa lebih tinggi atau lebih rendah dari nilai nominal atau nilai pokok obligasi. Harga obligasi yang lebih tinggi dari nilai nominal disebut dengan premium, sedangkan harga obligasi yang lebih rendah disebut dengan diskon.
Rumus Menghitung Harga Obligasi
Untuk menghitung harga obligasi, terdapat beberapa rumus yang dapat digunakan. Salah satu rumus yang paling umum digunakan adalah sebagai berikut:
Harga Obligasi = (Pembayaran Bunga per Tahun x Faktor Diskonto) + (Nilai Nominal Obligasi x Faktor Diskonto)
Dalam rumus di atas, pembayaran bunga per tahun adalah jumlah bunga yang akan diterima oleh investor dalam satu tahun. Faktor diskonto adalah faktor yang digunakan untuk menghitung nilai sekarang dari pembayaran bunga dan nilai nominal obligasi. Faktor diskonto bergantung pada tingkat suku bunga, jangka waktu, dan risiko kredit.
Contoh Perhitungan Harga Obligasi
Untuk memberikan pemahaman yang lebih baik, berikut adalah contoh perhitungan harga obligasi.
Contoh:
- Nilai nominal obligasi: Rp. 1.000.000
- Bunga obligasi: 10%
- Jangka waktu: 5 tahun
- Tingkat suku bunga: 8%
- Risiko kredit: Rendah
Dalam contoh di atas, pembayaran bunga per tahun adalah Rp. 100.000 (10% x Rp. 1.000.000). Faktor diskonto dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
Faktor Diskonto = [1 – (1 + Tingkat Suku Bunga) ^ (-Jangka Waktu)] / Tingkat Suku Bunga + (Risiko Kredit x Faktor Risiko)
Dengan menggunakan data dari contoh di atas, faktor diskonto dapat dihitung sebagai berikut:
Faktor Diskonto = [1 – (1 + 8%) ^ (-5)] / 8% + (Rendah x 0,5%)
Faktor Diskonto = 3,992 + 0,025
Faktor Diskonto = 4,017
Setelah itu, dapat dihitung harga obligasi menggunakan rumus yang telah dijelaskan sebelumnya:
Harga Obligasi = (Rp. 100.000 x 4,017) + (Rp. 1.000.000 x 4,017)
Harga Obligasi = Rp. 1.401.700
Dengan demikian, harga obligasi pada contoh di atas adalah Rp. 1.401.700.
Kesimpulan
Demikianlah pembahasan mengenai rumus menghitung harga obligasi. Meskipun terlihat rumit, dengan memahami rumus tersebut, kamu dapat menghitung harga obligasi dengan lebih mudah. Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk kamu yang ingin berinvestasi di obligasi. Sampai jumpa pada artikel menarik lainnya!