Rumus Motor DC Shunt: Cara Mudah Menghitung Arus dan Tegangan
Motor DC Shunt: Apa Itu dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Hello Kaum Berotak! Bagi kalian yang tertarik dengan dunia elektronika dan listrik, pasti sudah tidak asing lagi dengan motor DC shunt. Motor DC shunt merupakan salah satu jenis motor listrik yang paling banyak digunakan di berbagai aplikasi. Motor ini memiliki karakteristik yang cukup unik karena mampu menghasilkan putaran yang relatif konstan meskipun beban yang dipikulnya berubah-ubah.Pada dasarnya, motor DC shunt terdiri dari dua bagian utama yaitu stator dan rotor. Stator merupakan bagian motor yang diam dan berfungsi sebagai penghasil medan magnet. Sedangkan rotor merupakan bagian motor yang berputar dan dipasangkan pada sebuah poros. Ketika motor dihidupkan, arus listrik akan mengalir ke stator dan menghasilkan medan magnet yang stabil. Kemudian medan magnet ini akan menarik rotor sehingga memutar porosnya.
Rumus Motor DC Shunt: Cara Menghitung Arus dan Tegangan
Dalam penggunaan motor DC shunt, kita seringkali membutuhkan informasi mengenai arus dan tegangan yang dibutuhkan oleh motor. Untuk itu, kita perlu mengetahui rumus dasar yang digunakan untuk menghitungnya. Berikut ini adalah rumus motor DC shunt yang perlu kalian ketahui:
Arus motor = (tegangan input – tegangan back emf) / hambatan gulungan medan
Tegangan back emf = kecepatan putaran motor x konstanta back emf
Tegangan input = tegangan sumber listrik
Dari rumus di atas, kita dapat menghitung besarnya arus yang mengalir pada motor DC shunt serta tegangan yang dibutuhkan oleh motor. Selain itu, kita juga perlu mengetahui konstanta back emf yang merupakan konstanta yang digunakan untuk menghitung tegangan back emf pada motor.
Contoh Penerapan Rumus Motor DC Shunt
Untuk lebih memahami cara menghitung arus dan tegangan pada motor DC shunt, berikut ini adalah contoh penerapannya:
Sebuah motor DC shunt memiliki tegangan input sebesar 24 volt, hambatan gulungan medan sebesar 2 ohm, dan kecepatan putaran sebesar 1000 rpm. Konstanta back emf pada motor tersebut adalah 0,1 volt per rpm. Berapakah besar arus motor yang mengalir pada motor tersebut?
Jawaban:
Tegangan back emf = 1000 rpm x 0,1 volt per rpm = 100 volt
Arus motor = (24 volt – 100 volt) / 2 ohm = -38 ampere (karena arah arus berlawanan dengan arah tegangan)
Dari contoh di atas, kita dapat melihat bagaimana cara menghitung arus dan tegangan pada motor DC shunt dengan menggunakan rumus yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Kesimpulan
Motor DC shunt merupakan salah satu jenis motor listrik yang paling banyak digunakan di berbagai aplikasi. Dalam penggunaannya, kita perlu mengetahui rumus dasar yang digunakan untuk menghitung arus dan tegangan pada motor tersebut. Rumus motor DC shunt meliputi arus motor, tegangan back emf, dan tegangan input. Dengan mengetahui rumus tersebut, kita dapat menghitung besarnya arus dan tegangan yang dibutuhkan oleh motor. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kalian yang ingin belajar lebih dalam mengenai motor DC shunt. Sampai jumpa lagi di artikel menarik lainnya!