RUMUS

Rumus NPL: Cara Mudah Menghitung Jumlah Kepemilikan Non Performing Loan

Hello Kaum Berotak, apa kabar? Kali ini kita akan membahas tentang rumus NPL atau Non Performing Loan. Apa itu NPL? NPL adalah kredit yang tidak dilunasi dalam jangka waktu tertentu atau kredit yang sudah jatuh tempo dan belum dilunasi oleh debitur. NPL juga merupakan salah satu indikator dalam menilai kesehatan suatu bank. Nah, untuk lebih memahami tentang NPL, yuk kita simak penjelasan tentang rumusnya!

Pertama-tama, apa sih yang dimaksud dengan NPL ratio? NPL ratio adalah perbandingan antara jumlah kredit bermasalah dengan total kredit yang diberikan oleh bank. Rumusnya adalah:

NPL Ratio = Jumlah NPL / Total Kredit yang Diberikan x 100%

Ketika NPL ratio semakin tinggi, maka semakin besar risiko bank mengalami kerugian. Sebaliknya, ketika NPL ratio semakin rendah, maka semakin baik kesehatan bank tersebut.

Nah, untuk menghitung jumlah NPL, ada beberapa rumus yang bisa digunakan. Berikut ini adalah beberapa rumus NPL yang sering digunakan:

1. Rumus NPL Berdasarkan Jumlah Kredit

Rumus ini menghitung jumlah NPL dengan cara mengalikan jumlah kredit bermasalah dengan persentase kredit bermasalah. Rumusnya adalah:

Jumlah NPL = Jumlah Kredit Bermasalah x Persentase Kredit Bermasalah

Contoh: Bank ABC memiliki kredit bermasalah sebesar Rp 100 juta dengan persentase kredit bermasalah sebesar 2%. Maka, jumlah NPL Bank ABC adalah:

Jumlah NPL = Rp 100 juta x 2% = Rp 2 juta

2. Rumus NPL Berdasarkan Jumlah Piutang

Rumus ini menghitung jumlah NPL dengan cara mengalikan jumlah piutang dengan persentase piutang bermasalah. Rumusnya adalah:

Jumlah NPL = Jumlah Piutang Bermasalah x Persentase Piutang Bermasalah

Contoh: Bank XYZ memiliki piutang bermasalah sebesar Rp 200 juta dengan persentase piutang bermasalah sebesar 3%. Maka, jumlah NPL Bank XYZ adalah:

Jumlah NPL = Rp 200 juta x 3% = Rp 6 juta

3. Rumus NPL Berdasarkan Jumlah Modal

Rumus ini menghitung jumlah NPL dengan cara mengalikan jumlah modal dengan persentase NPL ratio. Rumusnya adalah:

Jumlah NPL = Jumlah Modal x NPL Ratio

Contoh: Bank DEF memiliki modal sebesar Rp 500 miliar dan NPL ratio sebesar 5%. Maka, jumlah NPL Bank DEF adalah:

Jumlah NPL = Rp 500 miliar x 5% = Rp 25 miliar

4. Rumus NPL Berdasarkan Jumlah Deposito

Rumus ini menghitung jumlah NPL dengan cara mengalikan jumlah deposito dengan persentase NPL ratio. Rumusnya adalah:

Jumlah NPL = Jumlah Deposito x NPL Ratio

Contoh: Bank GHI memiliki jumlah deposito sebesar Rp 1 triliun dan NPL ratio sebesar 2%. Maka, jumlah NPL Bank GHI adalah:

Jumlah NPL = Rp 1 triliun x 2% = Rp 20 miliar

5. Rumus NPL Berdasarkan Jumlah Aktiva

Rumus ini menghitung jumlah NPL dengan cara mengalikan jumlah aktiva dengan persentase NPL ratio. Rumusnya adalah:

Jumlah NPL = Jumlah Aktiva x NPL Ratio

Contoh: Bank JKL memiliki jumlah aktiva sebesar Rp 2 triliun dan NPL ratio sebesar 1%. Maka, jumlah NPL Bank JKL adalah:

Jumlah NPL = Rp 2 triliun x 1% = Rp 20 miliar

6. Rumus NPL Berdasarkan Jumlah Pendapatan

Rumus ini menghitung jumlah NPL dengan cara mengalikan jumlah pendapatan dengan persentase NPL ratio. Rumusnya adalah:

Jumlah NPL = Jumlah Pendapatan x NPL Ratio

Contoh: Bank MNO memiliki pendapatan sebesar Rp 10 miliar dan NPL ratio sebesar 0,5%. Maka, jumlah NPL Bank MNO adalah:

Jumlah NPL = Rp 10 miliar x 0,5% = Rp 50 juta

Kesimpulan

Nah, itulah beberapa rumus NPL yang bisa digunakan untuk menghitung jumlah NPL. Semoga penjelasan ini bisa membantu kamu untuk lebih memahami tentang NPL dan kesehatan suatu bank. Ingat, semakin rendah NPL ratio, semakin baik kesehatan bank tersebut. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Articles

Back to top button