Rumus Ohm: Mengenal Lebih Dekat tentang Hukum Dasar Listrik
Hello Kaum Berotak! Apa kabar? Kali ini kita akan membahas tentang rumus ohm, hukum dasar listrik yang sangat penting untuk dipahami oleh setiap orang yang ingin mengenal lebih dekat tentang dunia listrik. Siap untuk memulai perjalanan kita dalam mempelajari rumus ohm ini? Yuk, simak artikel ini dengan seksama!
Apa itu Rumus Ohm?
Sebelum kita membahas lebih dalam tentang rumus ohm, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu rumus ohm. Secara sederhana, rumus ohm adalah hukum dasar listrik yang menyatakan bahwa arus listrik yang mengalir melalui sebuah konduktor (pemimpin listrik) sebanding dengan beda potensial (selisih tegangan) pada kedua ujung konduktor tersebut. Rumus ohm sendiri ditemukan oleh seorang ahli fisika asal Jerman bernama Georg Simon Ohm pada tahun 1827.
Bagaimana Rumus Ohm Bekerja?
Untuk memahami bagaimana rumus ohm bekerja, kita perlu mengenal terlebih dahulu tiga komponen dasar dalam listrik, yaitu arus (I), tegangan (V), dan hambatan (R). Arus adalah jumlah elektron yang mengalir melalui sebuah konduktor dalam satu detik. Tegangan adalah perbedaan potensial antara kedua ujung konduktor yang menimbulkan arus listrik. Sedangkan hambatan adalah kemampuan suatu konduktor untuk menghambat aliran arus listrik.
Dalam rumus ohm, hubungan antara arus, tegangan, dan hambatan dapat dinyatakan sebagai:
V = I x R
Artinya, tegangan (V) yang diberikan pada sebuah konduktor akan menimbulkan arus listrik (I) yang berbanding lurus dengan hambatan (R) dari konduktor tersebut. Semakin besar hambatan, maka semakin kecil arus listrik yang mengalir. Begitu pula sebaliknya, semakin kecil hambatan, maka semakin besar arus listrik yang mengalir.
Contoh Penerapan Rumus Ohm
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana rumus ohm bekerja, mari kita lihat contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, kita memiliki sebuah baterai dengan tegangan 9 volt dan sebuah lampu pijar dengan hambatan 3 ohm. Berapa besar arus listrik yang mengalir pada lampu tersebut?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita dapat menggunakan rumus ohm:
V = I x R
9 = I x 3
I = 3 ampere
Artinya, arus listrik yang mengalir pada lampu pijar tersebut adalah 3 ampere.
Bagaimana Cara Mengukur Hambatan?
Untuk mengukur hambatan pada sebuah konduktor, kita dapat menggunakan alat yang disebut ohmmeter. Ohmmeter bekerja dengan cara mengirimkan arus listrik ke konduktor dan kemudian mengukur beda potensial pada kedua ujung konduktor. Dari hasil pengukuran tersebut, kita dapat menentukan hambatan dari konduktor tersebut.
Penutup
Demikianlah pembahasan kita mengenai rumus ohm, hukum dasar listrik yang sangat penting untuk dipahami oleh setiap orang yang ingin mengenal lebih dekat tentang dunia listrik. Dengan memahami rumus ohm, kita dapat lebih mudah memahami bagaimana listrik bekerja dan bagaimana cara mengukur hambatan pada sebuah konduktor. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu Kaum Berotak! Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya.