Rumus Pemberian Cairan Infus
Pengantar
Hello Kaum Berotak! Pada saat-saat tertentu, kita mungkin membutuhkan perawatan medis yang memerlukan pemberian cairan infus. Cairan infus adalah cairan yang diberikan melalui sebuah selang ke dalam tubuh kita. Cairan ini sangat penting untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh kita, terutama pada saat kita terkena dehidrasi atau mengalami kekurangan cairan.
Jenis Cairan Infus
Ada beberapa jenis cairan infus yang biasa digunakan dalam perawatan medis. Cairan infus ini dibagi menjadi tiga jenis yaitu cairan kristaloid, cairan koloid, dan darah. Cairan kristaloid adalah cairan yang isotonik dengan cairan tubuh manusia, seperti natrium klorida, Ringer laktat, dan dextrose. Cairan koloid adalah cairan yang mengandung partikel-partikel besar, seperti albumin dan hidroksietil pati. Sedangkan darah adalah cairan yang diberikan pada pasien yang mengalami kehilangan darah yang signifikan.
Rumus Pemberian Cairan Infus
Rumus pemberian cairan infus dapat dihitung berdasarkan kebutuhan cairan dan kebutuhan elektrolit pasien. Kebutuhan cairan pasien dihitung berdasarkan berat badan, umur, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan pasien. Sedangkan kebutuhan elektrolit dihitung berdasarkan kadar elektrolit dalam tubuh pasien.
Menghitung Kebutuhan Cairan
Kebutuhan cairan pasien dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Jumlah kebutuhan cairan = berat badan x faktor cairan x jumlah jam infus
Faktor cairan yang digunakan tergantung pada kondisi kesehatan pasien. Faktor cairan yang biasa digunakan adalah:
- Normal: 30-35 ml/kgBB/hari
- Dehidrasi ringan: 50-100 ml/kgBB/hari
- Dehidrasi sedang: 100-150 ml/kgBB/hari
- Dehidrasi berat: 150-200 ml/kgBB/hari
Contoh perhitungan kebutuhan cairan pada pasien dengan berat badan 60 kg dan kondisi normal adalah sebagai berikut:
Jumlah kebutuhan cairan = 60 x 30 x 24 = 43.200 ml atau 4,32 liter per hari
Menghitung Kebutuhan Elektrolit
Kebutuhan elektrolit pasien dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Jumlah kebutuhan elektrolit = berat badan x kadar elektrolit x faktor elektrolit x jumlah jam infus
Faktor elektrolit yang digunakan tergantung pada kondisi kesehatan pasien. Faktor elektrolit yang biasa digunakan adalah:
- Natrium: 2-3 mmol/kgBB/hari
- Kalium: 1-2 mmol/kgBB/hari
- Kalsium: 0,5-1 mmol/kgBB/hari
- Magnesium: 0,5-1 mmol/kgBB/hari
Contoh perhitungan kebutuhan natrium pada pasien dengan berat badan 60 kg dan kadar natrium dalam tubuh pasien sebesar 140 mmol/L adalah sebagai berikut:
Jumlah kebutuhan natrium = 60 x 140 x 2 x 24 = 403.200 mmol atau 16,13 gram per hari
Perhitungan Total Cairan Infus
Setelah menghitung kebutuhan cairan dan kebutuhan elektrolit pasien, selanjutnya kita dapat menghitung total cairan infus yang dibutuhkan oleh pasien. Total cairan infus dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Total cairan infus = jumlah kebutuhan cairan + jumlah kebutuhan elektrolit
Contoh perhitungan total cairan infus pada pasien dengan berat badan 60 kg dan kondisi normal serta kadar natrium dalam tubuh pasien sebesar 140 mmol/L adalah sebagai berikut:
Total cairan infus = 43.200 ml + (60 x 140 x 2 x 24)/1000 = 43.200 ml + 40.320 ml = 83.520 ml atau 8,35 liter per hari
Kesimpulan
Pemberian cairan infus dapat membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh kita, terutama pada saat kita terkena dehidrasi atau mengalami kekurangan cairan. Rumus pemberian cairan infus dapat dihitung berdasarkan kebutuhan cairan dan kebutuhan elektrolit pasien. Kebutuhan cairan pasien dihitung berdasarkan berat badan, umur, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan pasien. Sedangkan kebutuhan elektrolit dihitung berdasarkan kadar elektrolit dalam tubuh pasien. Setelah menghitung kebutuhan cairan dan kebutuhan elektrolit pasien, selanjutnya kita dapat menghitung total cairan infus yang dibutuhkan oleh pasien. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda semua. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya.