Rumus ROA Menurut Para Ahli
Hello Kaum Berotak, kali ini kita akan membahas tentang rumus ROA menurut para ahli. ROA atau Return on Assets adalah salah satu rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur efisiensi dari penggunaan aset perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.
Apa itu ROA?
Jadi, ROA merupakan rasio keuangan yang mengukur seberapa efektif suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari aset yang dimilikinya. Semakin tinggi ROA, semakin baik pula kinerja perusahaan dalam memanfaatkan asetnya.
Bagaimana Cara Menghitung ROA?
Untuk menghitung ROA, kita perlu membagi laba bersih dengan total jumlah aset yang dimiliki oleh perusahaan. Rumus ROA dapat dituliskan sebagai berikut:
ROA = Laba Bersih / Total Jumlah Aset
Siapa Para Ahli yang Membahas ROA?
Beberapa ahli keuangan yang membahas tentang ROA antara lain:
1. Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston
2. Gitman dan Zutter
3. James C. Van Horne dan John M. Wachowicz Jr.
Apa Persamaan dan Perbedaan Rumus ROA Menurut Para Ahli?
Rumus ROA menurut Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston, Gitman dan Zutter, serta James C. Van Horne dan John M. Wachowicz Jr. memiliki persamaan yaitu menghitung laba bersih dan total jumlah aset perusahaan. Namun, perbedaannya terletak pada penggunaan aset tetap atau aset lancar.
Menurut Brigham dan Houston, rumus ROA hanya menggunakan aset lancar saja, sedangkan Gitman dan Zutter menggunakan total aset. Sementara itu, Van Horne dan Wachowicz Jr. menggunakan rata-rata aset selama periode tertentu.
Apakah Ada Contoh Penghitungan ROA?
Tentu saja! Berikut ini adalah contoh penghitungan ROA:
Jika suatu perusahaan memiliki laba bersih sebesar Rp 100 miliar dan total jumlah aset sebesar Rp 500 miliar, maka ROA perusahaan tersebut dapat dihitung sebagai berikut:
ROA = Rp 100 miliar / Rp 500 miliar = 0,2 atau 20%
Bagaimana Interpretasi dari ROA?
Interpretasi dari ROA adalah semakin tinggi nilai ROA, semakin baik pula kinerja perusahaan dalam memanfaatkan asetnya untuk menghasilkan keuntungan. Namun, nilai ROA yang tinggi juga dapat menjadi indikasi bahwa perusahaan tersebut memiliki risiko yang lebih tinggi dalam penggunaan asetnya.
Apa Keuntungan Menggunakan ROA?
Menggunakan ROA memiliki beberapa keuntungan, antara lain:
1. Mengetahui efisiensi penggunaan aset perusahaan dalam menghasilkan keuntungan
2. Membantu perusahaan dalam melakukan evaluasi kinerja keuangan
3. Membandingkan kinerja keuangan perusahaan dengan perusahaan sejenis
Apa Kekurangan Menggunakan ROA?
Namun, penggunaan ROA juga memiliki kekurangan, yaitu:
1. Tidak memperhitungkan sumber pendanaan perusahaan
2. Tidak memperhitungkan faktor risiko dalam penggunaan aset perusahaan
3. Tidak memperhitungkan faktor-faktor non-keuangan seperti reputasi perusahaan
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang rumus ROA menurut para ahli. ROA adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan aset perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Beberapa ahli keuangan yang membahas tentang ROA antara lain Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston, Gitman dan Zutter, serta James C. Van Horne dan John M. Wachowicz Jr.
Rumus ROA memiliki persamaan yaitu menghitung laba bersih dan total jumlah aset perusahaan, namun perbedaannya terletak pada penggunaan aset tetap atau aset lancar. Interpretasi dari ROA adalah semakin tinggi nilai ROA, semakin baik pula kinerja perusahaan dalam memanfaatkan asetnya untuk menghasilkan keuntungan.
Menggunakan ROA memiliki beberapa keuntungan, seperti mengetahui efisiensi penggunaan aset perusahaan dalam menghasilkan keuntungan, membantu perusahaan dalam melakukan evaluasi kinerja keuangan, dan membandingkan kinerja keuangan perusahaan dengan perusahaan sejenis. Namun, ROA juga memiliki kekurangan, seperti tidak memperhitungkan sumber pendanaan perusahaan, faktor risiko dalam penggunaan aset perusahaan, dan faktor-faktor non-keuangan seperti reputasi perusahaan.