Rumus Total Sampling: Cara Mudah Menghitung Sampel dalam Penelitian
Hello Kaum Berotak! Apakah kamu sedang melakukan penelitian dan bingung bagaimana cara menghitung sampel? Jangan khawatir, dalam artikel ini kita akan membahas rumus total sampling dengan bahasa yang santai dan mudah dipahami.
Sebelum memulai perhitungan, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu total sampling. Total sampling adalah teknik pengambilan sampel di mana semua anggota populasi diambil sebagai sampel. Teknik ini digunakan ketika populasi tidak terlalu besar sehingga memungkinkan untuk menggunakan seluruh anggota populasi sebagai sampel.
Dalam penelitian, perhitungan sampel sangat penting dilakukan agar hasil penelitian yang didapatkan dapat dianggap representatif dan akurat. Penentuan jumlah sampel yang tepat sangat bergantung pada ukuran populasi, tingkat signifikansi, dan tingkat ketelitian yang diinginkan. Oleh karena itu, rumus total sampling sangat dibutuhkan.
Rumus total sampling adalah:
n = N
di mana:
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
Contohnya, jika jumlah populasi adalah 100 dan kita ingin menggunakan teknik total sampling, maka jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 100.
Namun, pada kenyataannya teknik total sampling jarang digunakan karena jumlah populasi yang sangat besar membuat pengambilan seluruh anggota populasi sebagai sampel menjadi tidak efisien dan mahal. Oleh karena itu, teknik sampling acak sering dipilih sebagai alternatif.
Untuk menggunakan teknik sampling acak, kita perlu menentukan jumlah sampel yang dibutuhkan. Ada beberapa rumus yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah sampel, di antaranya adalah:
1. Rumus Slovin
Rumus Slovin digunakan pada populasi yang besar dan heterogen. Rumus ini adalah:
n = N / (1 + N(e)^2)
di mana:
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
e = Margin of Error (tingkat kesalahan yang diizinkan)
Contohnya, jika jumlah populasi adalah 1000 dan margin of error yang diizinkan adalah 5%, maka jumlah sampel yang dibutuhkan adalah:
n = 1000 / (1 + 1000(0.05)^2)
n = 278
Dengan demikian, kita membutuhkan 278 sampel untuk penelitian tersebut.
2. Rumus Krejcie dan Morgan
Rumus Krejcie dan Morgan digunakan pada populasi yang homogen atau seragam. Rumus ini adalah:
n = N / (1 + Ne^2)
di mana:
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
e = Margin of Error (tingkat kesalahan yang diizinkan)
Contohnya, jika jumlah populasi adalah 500 dan margin of error yang diizinkan adalah 5%, maka jumlah sampel yang dibutuhkan adalah:
n = 500 / (1 + 500(0.05)^2)
n = 217
Dengan demikian, kita membutuhkan 217 sampel untuk penelitian tersebut.
Perlu diingat bahwa rumus-rumus di atas hanya memberikan perkiraan jumlah sampel yang dibutuhkan. Kita juga perlu mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti tingkat kepercayaan, tingkat signifikansi, dan sifat dari data yang akan dikumpulkan.
Kesimpulan
Rumus total sampling adalah teknik pengambilan sampel di mana semua anggota populasi diambil sebagai sampel. Namun, karena jumlah populasi yang besar membuat teknik ini tidak efisien dan mahal, teknik sampling acak sering dipilih sebagai alternatif. Untuk menentukan jumlah sampel yang dibutuhkan, kita dapat menggunakan rumus-rumus seperti rumus Slovin dan rumus Krejcie dan Morgan. Namun, kita juga perlu mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti tingkat kepercayaan dan tingkat signifikansi.
Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!