RUMUS

Working Capital Rumus: Cara Meningkatkan Modal Kerja Perusahaan

Apa itu Working Capital?

Hello Kaum Berotak! Bagi Anda yang baru memulai bisnis atau sedang berencana mengembangkan bisnis, Anda pasti sudah akrab dengan istilah “working capital”. Working capital atau modal kerja adalah jumlah dana yang tersedia untuk membiayai operasional perusahaan. Modal kerja terdiri dari aset lancar yang dapat diubah menjadi uang tunai dalam waktu kurang dari satu tahun dan kewajiban jangka pendek.

Pentingnya Working Capital dalam Bisnis

Modal kerja sangat penting bagi bisnis karena memungkinkan perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya, membayar tagihan, dan memenuhi kewajiban finansial lainnya. Modal kerja yang cukup juga memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan peluang bisnis yang muncul dan menghadapi tantangan yang tak terduga.

Rumus Working Capital

Rumus working capital sederhana adalah:Working Capital = Aset Lancar – Kewajiban Jangka PendekAset lancar mencakup kas, piutang, persediaan, dan aset lainnya yang dapat diubah menjadi uang dalam waktu kurang dari satu tahun. Kewajiban jangka pendek mencakup hutang dagang, utang bank, dan kewajiban lainnya yang harus dibayar dalam waktu satu tahun atau kurang.

Cara Meningkatkan Working Capital

Ada beberapa cara untuk meningkatkan working capital perusahaan, yaitu:1. Meningkatkan arus kas masuk dengan meningkatkan penjualan atau mempercepat proses penerimaan pembayaran dari pelanggan.2. Mengurangi biaya operasional dengan mengelola stok persediaan dengan lebih efisien dan meminimalkan pemborosan.3. Memperpanjang jangka waktu pembayaran kepada pemasok untuk mengurangi tekanan kas.4. Mengoptimalkan kebijakan kredit kepada pelanggan untuk meminimalkan risiko piutang macet.5. Memperoleh tambahan pembiayaan dari sumber lain seperti bank atau investor.

Working Capital Ratio

Working capital ratio adalah perbandingan antara aset lancar dan kewajiban jangka pendek. Working capital ratio yang sehat adalah 1.2 atau lebih. Working Capital Ratio = Aset Lancar / Kewajiban Jangka PendekJika working capital ratio kurang dari 1.2, maka perusahaan mungkin mengalami kesulitan finansial. Namun, jika working capital ratio terlalu tinggi, maka perusahaan mungkin tidak memanfaatkan modal kerjanya secara efisien.

Contoh Penerapan Working Capital Rumus

Misalnya, perusahaan ABC memiliki aset lancar senilai Rp 500 juta dan kewajiban jangka pendek senilai Rp 300 juta. Maka, working capital perusahaan ABC adalah:Working Capital = Rp 500 juta – Rp 300 juta = Rp 200 jutaWorking capital ratio perusahaan ABC adalah:Working Capital Ratio = Rp 500 juta / Rp 300 juta = 1.67Dari contoh di atas, dapat dilihat bahwa perusahaan ABC memiliki working capital dan working capital ratio yang sehat.

Kesimpulan

Hello Kaum Berotak! Meningkatkan modal kerja atau working capital sangat penting bagi kelangsungan hidup bisnis Anda. Dengan memahami working capital rumus dan cara meningkatkannya, Anda dapat mengelola keuangan perusahaan dengan lebih efektif. Jangan lupa untuk terus memantau dan mengoptimalkan modal kerja perusahaan agar bisnis Anda tetap berjalan lancar.

Sampai Jumpa Kembali di Artikel Menarik Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Articles

Back to top button